Hampir semua keindahan, kenikmatan, dan kemudahan hidup adalah produk dari industri kreatif. Kota, pemukiman, rumah, dan interior yang indah adalah juga karya industri kreatif.Â
Makanan, musik, dan seni pertunjukan yang eksotik juga karya industri kreatif. Bahkan berbagai kemudahan melalui aplikasi digital juga karya ekonomi kreatif.
Karya industri kreatif dengan mudah melampaui batas-batas negara tatkala teknologi digital memudahkan untuk berbagi suara, gambar, dan video.Â
Industri kreatif tidak lagi menjadi produk lokal yang dikonsumsi masyarakat lokal, tetapi industri kreatif dengan mudah menjadi produk global yang mudah dinikmati oleh masyarakat lintas negara.
Pada saat dunia membatasi mobilitas fisik manusia karena pandemi COVID-19, mobilitas karya-karya ekonomi kreatif tetap lalu lalang bergerak tanpa menularkan COVID-19.Â
Sektor ekonomi kreatif relatif mampu bertahan di era pandemi dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.Â
Beberapa subsektor ekonomi kreatif seperti aplikasi dan pengembang permainan, televisi dan radio, bahkan tumbuh signifikan dipicu konsumsi konten yang meningkat signifikan selama pandemi.
Pada pembukaan World Conference on Creative Economy (WCCE) 2022 (6/10), Presiden Joko Widodo dalam pidatonya, percaya bahwa ekonomi kreatif di Indonesia dan banyak negara lainnya akan menjadi tulang punggung ekonomi di masa depan, semakin kuat dan diperhitungkan sebagai kekuatan ekonomi yang inklusif.Â
Pengembangan ekonomi kreatif harus terus dipacu agar menjadi sektor yang futuristik, tumbuh lebih cepat, lebih besar, dan maju.
Ekonomi kreatif dapat menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara luas dan berkelanjutan karena mampu mendobrak batas geografis, gender, ras, dan strata ekonomi.Â
Ekonomi kreatif bisa menjadi pilar utama untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan ekonomi untuk semuanya.
World Conference on Creative Economy (WCCE) merupakan forum pertemuan internasional antar berbagai pemangku kepentingan di bidang ekonomi kreatif untuk bertukar pikiran dan pengalaman. Setelah itu, menyusun panduan kebijakan, serta mewujudkan kerja sama konkret.Â
WCCE 2022 yang digelar pada 5-7 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali, merupakan salah satu side event terkait pariwisata dan ekraf pada rangkaian Presidensi G20 Indonesia yang diinisiasi oleh Badan Ekonomi Kreatif sejak tahun 2018 secara global sebagai wahana untuk menggaungkan misi kreatif yang inklusif.
Setidaknya seribu pelaku pentahelix dan pengambil kebijakan ekonomi kreatif berkumpul dalam Konferensi Ketiga Ekonomi Kreatif Dunia. Â Topik-topik yang dibahas dalam konferensi ini sangat penting dan relevan. Kebangkitan ekonomi, hak para pekerja kreatif dan kekayaan intelektual, inklusivitas dan agenda SDGs, serta masa depan ekonomi kreatif.Â
Harapannya, WCCE Ketiga ini menghasilkan Bali Creative Economy Roadmap for Global Recovery untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi nasional dan global yang inklusif dan berkelanjutan.
Indonesia akan mengambil peran terdepan untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, mendorong peran ekonomi kreatif yang lebih besar dalam pemulihan ekonomi global.
Inovasi dan kreativitas, ditunjang iklim inovasi yang sehat dan produktif, yang dibarengi kebijakan yang adaptif akan mendorong kemajuan peradaban sebuah bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H