Intinya gue cuman mau bilang kalau gue bangga jadi perempuan. Gue ngga bakal jadi perempuan manja yang ngertinya cuma leha-leha dan berlindung di ketek pria. Gue ngga bakal jadi perempuan cengeng yang ngertinya cuma ngemis kasih sayang. Gue lebih berharga dari itu dan pantas dapatin yang lebih baik.
Yeah! Selamat Kartini! Walau sekaramg masih 17 April. Dan walaupun sebenarnya semangat Kartini ngga harus nunggu momentum 21 April sih menurut gue. Momen Kartini ngga sekadar ngucapin Selamat Hari Kartini di semua sosmed. Tapi lebih ke perilaku. Bukan yang asyik mempercantik diri dan sibuk solek sana-sini dan target mencari pendamping hidup nan kaya lagi tampan. Bukan!
Ngga malu apa sama Kartini? Beliau yang hidup pada era 1890-an aja sudah punya pemikiran yang maju dan luas terhadap perempuan. Masa perempuan masa sekarang malah merusak imej diri? Semoga perempuan siapapun yang membaca tulisan ini menjadi tercerahkan, saatnya merubah diri dan posisikan perempuan sebagai kaum yang memang pantas dibanggakan karena perannya. Caiyo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H