Berikutnya adalah saran. Saran inilah yang kerap dijadikan sebagai umpan balik. Kawan-kawan yang sudah terbiasa memberikan saran, sejatinya telah melakukan umpan balik pada jenjang yang tinggi. Saran kalau dalam bahasa Inggris disebut advise. Artinya, memberitahu kepada orang lain mengenai hal seharusnya dilakukan. Hati hati dalam memberikan saran agar tidak menimbulkan kesan menggurui.
Kita juga tidak tahu seperti apa yang terjadi dalam benak CGP. Mungkin fasilitator dianggap sebagai sosok yang menyeramkan. Dalam menggambarkan sosok seperti ini selalu dilihat dari bawah. Coba kita ingat ingat, kalau melihat film itu selalu diawali dari bawah (low angel) utamanya untuk menggambarkan tokoh yang menakutkan.
Oleh sebab itu ketika memberikan umpan balik berupa saran, kita harus memosisikan diri sejajar dengan mereka. Hindari mengatakan CGP-ku. Rasanya ada strata di situ. Lebih baik mengatakan CGP yang saya fasilitasi. Dengan begini kehadiran kita akan membuat CGP merasa aman dan nyaman. Kecuali itu, jangan lupa tampakkan wajah bahagia ketika masuk ke ruang kolaborasi. Sebab CGP akan membangun ingatan bahwa fasilitatornya selalu bahagia ketika bertemu dengan mereka (CGP)
Untuk mewujudkan semua itu, kawan kawan bisa memberikan umpan balik dengan bertanya begini: pernahkah bapak dan ibu berpikir tentang.......... ; atau begini: bagaimana kalau menambahkan...... ; alternatif pertanyaan lainnya bisa begini: bisakah bapak dan ibu menghapus bagian......
Terakhir adalah Apresiasi. Ini merupakan umpan balik jenjang tertinggi. Apresiasi disebut juga penghargaan. Mengapresiasi berarti memberikan penghargaan terhadap seseorang kepada sesuatu. Atas hasil kerja CGP, kawan kawan dapat memberikan umpan balik berupa apresiasi dengan membuat pernyataan seperti ini: ide panjenengan mengingatkan saya pada............. ; atau begini: hasil karya panjenengan juga bisa saya gunakan untuk.......... ; atau juga begini; saya belajar........... dari hasil karya panjenengan.
Ada beberapa teknik memberikan umpan balik. Di antaranya teknik sandwich, ada teknik ATA (Ask-Tell-Ask), ada juga teknik the bridge, dan ada juga teknik SBI (Situation Behavior Impact).
Dari beberapa teknik di atas yang kerap dilakukan adalah teknik sandwich Teknik ini terdiri dari 3 lapis. Lapis atas, kalimat positif, penguatan atau pemberian apresiasi. Lapis lapisan tengah berupa masukan/kritik membangun terhadap perilaku yang akan ditingkatkan. Dari lapis atas ke lapis tengah hindari penggunaan kata "tapi", "namun", "meskipun". Sementara lapis bawah adalah kalimat positif atau penguatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H