Mohon tunggu...
raden fattahillah
raden fattahillah Mohon Tunggu... Operator - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya

Mahasiswa semester 4 di Universitas Muhammadiyah Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah Bil Wifi

30 Mei 2023   09:25 Diperbarui: 30 Mei 2023   09:38 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita sebagai generasi muda Islam di zaman ini harus mempunyai cara berbeda dalam berdakwah, yakni dengan menggunakan perkembangan zaman melalui satelit Internet orang akan semakin cepat memperoleh informasi, nah dengan internet tersebut bagaimana kita bisa semaksimal mungkin menggunakan internet khususnya teathring WIFI sebagai jaringan sinyal penyebar dakwah sosial sesuai tuntutan perubahan zaman.

Akhir ini semua masyarakat tau jika zamannya internet sangat berkembang pesat di Indonesia. Nah fenomena berkembang pesatnya Internet ini sangat berpengaruh pada pola dakwah pemuda muslim, yang paling utama ialah kaum muda diwajibkan mampu mengolah internet sebagai media dakwah yang efektif.

Di era tahun 2000an telah ada kaum pendahulu yang memaksimalkan konsep dan cara dakwah semi modern, kita coba flashback di tahun 2000-2010 dimana para da'i juga telah bermain media dakwah akan tetapi masih dibatasi dengan jaringan internet yang belum berkembang seperti saat ini. 

Media yang digunakan pada era tersebut masih menggunakan kaset ataupun record televisi yang diputar hanya beberapa saja, kita menengok dibawah tahun 2000an yakni pada masa 80-an, kaset menjadi media dakwah dai sejuta umat yang sampai sekarang masih enak sekali ceramahnya kita dengar, yakni KH. Zainuddin MZ. Kemudian sempat hadir Aa Gym yang menggunakan radio, televisi, CD, kaset, buku, tabloid, majalah, koran, satelit dan internet sebagai media dakwah.

Relevan

Menjadikan internet sebagai media dakwah bukan saja sebuah tuntutan kontekstual, tetapi juga relevan. Yakni sangat relevan dengan nafas dan ajaran Islam itu sendiri.

Di dalam dunia dakwah ada satu kaidah kalimat " Berdakwah-lah dimanapun tempat berada "

Nah tentunya bukan hanya dibatasi dengan bacaan dan tulisan saja, tetapi juga dengan inovasi baru serta improvisasi di setiap tulisan sesuai dengan kebutuhan yang saat itu dibutuhkan. Konten dakwah pun perlu desain yang menarik dan kekinian. Hal ini karena dakwah harus menggunakan bahasa kaum yang jadi objek dakwah itu sendiri. Sekalipun tetap ada prinsip dan nilai yang tak boleh berubah, seperti niat, kemudian dampak yang harus positif dan sebagainya.

Belajar dari Tokoh

Dalam dunia internet telah ada ulama', Kyai, Habib, ustadz serta Da'i yang menjadikan youtube, tiktok, Instagram sebagai media sosial dakwah. Sebut saja seperti Gus Baha'uddin, Habib Ja'far, Ustadz Abdul Shomad, Ustadz Adi Hidayat dan nama Da'i lainnya yang sedang naik daun. Kepada mereka kita bisa belajar bagaimana dakwah melalui saluran channel sosial media dilakukan. Dan, seperti kita tahu bersama, mereka tidak ada yang kehilangan jati diri. Tetap pada gayanya masing-masing, tidak harus "acting" seperti masa selebriti saat dakwah melalui televisi. Dan, terbukti, semua itu justru membuat publik menyukai gaya dakwah para da'i.

Menulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun