Tepat hari ini, Sang Founding Father dan membacakan sebuah proklamasi Indonesia di Jalan Pegangsaaan Timur Nomor 56 Jakarta Pusat, dengan gagah, dan semangat berapi-apinya. Tujuh belas Agustus ’45 merupakan hari kemenangan Indonesia, walaupun setelah itu penjajah dengan gagah menjajah Indonesia kembali. Penjajah ya pasti tak rela kalau Indonesia merdeka, Pertempuran pun terjadi lagi seperti tanpa ada proklamasi.
Tapi, janganlah memandang sebelah mata penjajah yang menjajah Indonesia. Karena Penjajah, masyarakat Indonesia dapat bersatu walaupun beda bapak ibu. Bayangkan jika tidak ada penjajah, masyarakat Indonesia mungkin saling bunuh membunuh karena perbedaan suku, budaya. Mungkin…..
Terima kasih penjajah !
Peringatan hari proklamasi ataupun kemerdekaan Indonesia pun selalu diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap tahun dengan penuh suka cita(ta), walaupun ya juga ada sedikit duka. Upacara di sekolah-sekolah selalu diadakan tidak seperti upacara bendera biasanya. Kalau biasanya Pembina upacara hanya berpakaian seragam keki, hari ini Pembina berpakaian jas, sehingga terlihat tampan dan menawan. Tak lupa berbagai lomba khas 17-an yang mengandung makna gotong-royong. Mulai dari lomba balap karung, panjat pinang, makan kerupuk, hingga makan teman, eh…..
Tapi apakah benar Indonesia memang sudah benar-benar merdeka ?
Kalau merdeka dari penjajah, okelah. Tapi kalau bidang ekonomi, politik, sosial budaya, apa benar memang sudah ? Hanyalah Tuhan yang benar-benar tahu !
Bagi saya yang mungkin khilaf, Indonesia belum merdeka.
Masih banyak rakyat miskin yang harus membanting tulang dengan keras untuk mencari sesuap nasi dan mencari nafkah, langit menjadi atap rumahnya, dan lantainya terbuat dari tanah maupun aspal. Tentu saja Indonesia belum merdeka Bung !
Masih banyak tikus dan celeng berdasi maupun berkeki yang selalu menggerogoti uang rakyat, dan menambah anggaran untuk hidupnya sendiri. Inilah sebuah fakta yang mungkin tidak bisa dibantah dalam kehidupan Kita.
Masih banyak produk asing yang menguasai pasar Indonesia, produk Indonesia pun kalah saing dengan segala keterbasan yang dimiliki. Dan juga makanan barat yang seperti sphagetti, burger, steak, beer yang dianggap lebih mulia daripada telo, getuk, klenyem, tiwul, karak, dll. Sungguh sangat memprihatinkan bila makanan original Indonesia hanya tinggal kenangan, boro-boro bentuknya, namanya saja nggak tau kok. MasyaAllah….
Masih banyak music asing seperti rock, jazz, RnB, yang dianggap lebih seksi daripada music keroncong, musik dangdut, bukan biduan nya lho !