Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, sejarah mencatat bahwa itu merupakan suatu penindasan akan rakyat pribumi. Tanam paksa yang membuahkan kerja rodi merupakan suatu hal yang sudah biasa ditemukan saat itu.
Hingga pada tahun 1917, ketika Hindia Belanda masih bersemangat membara menjajah Indonesia, lahir Gesang Martohartono. Beliau dilahirkan di Surakarta dan yang lebih dikenal dengan sapaan Gesang.
Gesang adalah seorang penyanyi juga pencipta lagu keroncong yang memulai kejayaannya pada masa perang dunia ke-2. Beliau menulis berbagai lagu tentang betapa mempesonanya alam dan lingkungan Indonesia.
Bengawan Solo, Jembatan Merah, Pamitan, Caping Gunung, Sapu Tangan, Bumi Emas Tanah Airku, Borobudur, Dunia Berdamai, merupakan sebagian kecil lagu yang beliau ciptakan. Tapi, beliau terkenal dengan lagu ciptaannya Bengawan Solo.
Â
Bengawan Solo, riwayatmu kini…
Sedari duju jadi, perhatian insani…
Musim kemarau, tak sbrapa airmu…
Di musim hujan air, meluap sampai jauh…
Â
Mata airmu dari Solo…