Jahe merah memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, terutama gingerol dan shogaol, yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan radikal bebas. Selain itu, jahe merah juga memiliki sifat antiinflamasi yang bermanfaat dalam meredakan peradangan pada tubuh.
2.3 Pegagan (Centella asiatica)
Pegagan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena khasiatnya dalam meningkatkan fungsi kognitif dan melawan stres. Kandungan asiaticoside dan madecassoside dalam daun pegagan dipercaya dapat merangsang produksi kolagen dalam tubuh dan membantu memperbaiki jaringan kulit.
2.4 Kunci Pepet (Kaempferia galanga)
Kunci pepet mengandung senyawa aktif seperti flavonoid dan polifenol yang memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik. Tanaman ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan nyeri pada sendi dan otot.
2.5 Sirih Gading (Piper betle)
Sirih gading memiliki khasiat dalam mengatasi masalah pernapasan seperti batuk dan pilek. Senyawa aktif yang terdapat dalam sirih gading, seperti kavikol dan kavibetol, memiliki sifat antimikroba yang efektif dalam melawan infeksi pada saluran pernapasan.
2.6 Sambiloto (Andrographis paniculata)
Sambiloto dikenal sebagai tanaman obat yang memiliki efek antivirus dan antibakteri yang kuat. Kandungan andrographolide dalam daun sambiloto telah terbukti efektif dalam menghambat pertumbuhan berbagai jenis virus dan bakteri.
2.7 Ekor Kucing (Acalypha indica)
Ekor kucing digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit. Kandungan tannin dan flavonoid dalam daun ekor kucing memiliki efek antidiare yang membantu mengurangi gejala yang tidak nyaman.