[caption caption="Twitter"][/caption]
Beningnya impian kau dan aku......
Ku pahat diatas batu......
Ditanah seberang ku bertarung pada sang waktu......
Demi meminangmu.....
Â
Mengekang nafsu demi sebuah tanda restu.....
Berjalan sepanjang jalan siang dan malam....
Dirantau negeri orang......
Agar dapat meminangmu sang gadis pujaan.....
Â
Tunggulah kepulangan daku.......
Tunggulah hingga tak kenal waktu......
Daku datang membawa permintaan tanda restu.....
Yang daku bawa dengan doa sang ibu......
Wahai tuan aku meminang putrimu nan jelita.....
Kupinang dengan kalpika......
Semoga tuan beri restu agar hati tak duka........
Wahai tuanku yang bijaksana.....
Â
Kendal , 12 mei 2016.
Ditulis oleh: Adin Fadzkurrahman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H