Mohon tunggu...
Raden
Raden Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Minat yang tinggi untuk mendalami Ilmu yang berkaitan dengan pantai dan lepas pantai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bioteknologi Kelautan: Menyongsong Masa Depan dengan Bioremediasi dan Biomaterial

13 Oktober 2024   21:18 Diperbarui: 13 Oktober 2024   21:42 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mikroplastik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan hormonal dan peningkatan risiko kanker.

3. Limbah Kimia 

Limbah industri sering kali mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari perairan. Logam berat, pestisida, dan bahan kimia lainnya dapat memiliki efek merusak pada ekosistem laut dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Tumbuhan dan hewan laut yang terkontaminasi dapat menjadi tidak layak untuk dikonsumsi, mengancam ketahanan pangan global.

Bioremediasi: Solusi Alami untuk Pencemaran Laut

1. Definisi Bioremediasi

Bioremediasi adalah metode yang menggunakan mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan alga, untuk mendegradasi polutan menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak berbahaya. 

Dalam konteks pencemaran laut, bioremediasi dapat digunakan untuk membersihkan berbagai jenis polutan, termasuk minyak, logam berat, dan senyawa organik berbahaya.

2. Proses Bioremediasi

Proses bioremediasi melibatkan beberapa tahap penting:

  • Identifikasi Polutan: Pertama, para ilmuwan perlu mengidentifikasi jenis polutan yang ada di lokasi pencemaran. Ini penting untuk memilih mikroorganisme yang paling efektif untuk proses pembersihan.

  • Penggunaan Mikroorganisme: Setelah polutan diidentifikasi, mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk mendegradasi polutan tersebut akan diperkenalkan ke area pencemaran. Ini bisa dilakukan melalui dua metode: biostimulasi dan bioaugmentasi.

  • Biostimulasi: Dalam metode ini, para ilmuwan menambah nutrisi, seperti nitrogen atau fosfor, ke dalam air untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme alami yang sudah ada di lokasi pencemaran. Ini meningkatkan aktivitas mikroorganisme dan mempercepat proses degradasi polutan.

  • Bioaugmentasi: Dalam metode ini, mikroorganisme yang telah terpilih dan dikultur khusus untuk mendegradasi polutan tertentu ditambahkan ke lokasi pencemaran. Ini berguna ketika mikroorganisme alami tidak cukup untuk membersihkan polutan.

  • Monitoring: Selama proses bioremediasi, penting untuk memantau kondisi lingkungan dan kemajuan pembersihan. Ini termasuk pengukuran konsentrasi polutan dan kondisi fisik seperti suhu dan kadar oksigen.

3. Contoh Penerapan Bioremediasi di Laut

Contoh nyata penerapan bioremediasi dapat dilihat pada insiden tumpahan minyak Deepwater Horizon di Teluk Meksiko pada tahun 2010. Setelah tumpahan tersebut, banyak mikroorganisme alami, seperti bakteri dari genus Alcanivorax dan Pseudomonas, digunakan untuk membantu mendegradasi minyak yang mencemari perairan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun