Mohon tunggu...
Gaya Hidup Pilihan

Teman Konyol atau Teman Gaul?

26 Desember 2016   20:36 Diperbarui: 26 Desember 2016   20:42 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hidup sederhana. Bercita-cita tinggi. Bersyukur. Memberikan cinta. Banyak tertawa."

Sebagai makhluk sosial, manusia pada dasarnya sangat membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi. Dengan kehadiran teman akan membuat energi positif dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Teman bisa datang dan memberikan bantuan, memberikan warna, saling sharing satu sama lain, dan asik bermain. Apalagi kalau datang seorang teman yang setia menemani hidup kita dikala kita susah ataupun senang. 

Sekarang banyak anak-anak "gaul" disekitar kita. Sebenarnya apasih definisi anak gaul itu? Eksis? Hits? Kekinian? Mengikuti tren yang tidak akan ada habisnya? Anak gaul bisa memberikan dampak yang sangat signifikan bagi pergaulan kita atau orang lain, lho. Karena itulah banyak yang lebih memilih teman yang konyol dibandingkan yang gaul atau pura-pura gaul. Berikut beberapa alasannya.

1. Teman yang konyol mampu mencairkan suasana

Ketika ada sebuah perkumpulan, lalu perkumpulan itu terjadi awkward moment. Berterima kasihlah kepada mereka, karena teman konyol-lah yang dapat mencairkan suasana seperti itu.

2. Hidup yang apa adanya

Banyak yang mengaku sudah bahagia dengan apa yang mereka punya sekarang, seperti hidup berkecukupan, punya kerjaan, dan memiliki keluarga. Namun percayalah, hidup mereka belum tentu sebahagia seperti apa yang mereka bilang. Bergaul dengan memilih teman yang konyol karena pola hidup yang apa adanya. Mereka bukanlah orang yang menuntut ini itu seperti anak gaul masa kini. Punya sesuatu ya bersyukur, tidak punya ya tetap bersyukur juga dan tetap bergembira. Biasanya kalau bergaul yang mempunyai pikiran "gaul" banget itu umumnya lebih mengikuti tren daripada suara hati. 

3. Hangout lebih bermakna

Sekarang kalau ingin main atau berkumpul pasti menuju ke suatu mall atau restoran mahal. Itu malah akan menambah dompet semakin cepat terkuras. Kalau teman yang benar-benar teman itu diajak janjian dimana pun jadi, termasuk dipinggir jalan, angkringan, atau warung kopi. Nyaman dikantong, nyaman dipikiran, dan nyaman dihati, kan?

4. Tidak perlu memilih-milih teman

Teman akan datang pada sendirinya, yang penting hati terbuka untuk berteman dengan siapapun itu. Kebanyakan teman yang konyol tidak akan melihat siapa dia, wajahnya seperti apa, jelek atau tidaknya seseorang. Selama masih bisa berbaur dan seru, pasti kuy terus!

5. Urat malu yang udah putus

Kalau kamu dan temanmu sedang berkumpul, dan kamu bersikap malu-maluin didepan umum, apa reaksi temanmu? Jika rekasi temanmu malah ikut-ikutan malu-maluin, jangan ditinggalin! Mereka adalah teman sejati dalam hidupmu.

Itulah beberapa alasan untuk memilih teman yang konyol. Tapi, bukan berarti teman yang tidak konyol ataupun gaul tidak ditemani, ya! Karakter orang-orang memang berbeda satu sama lainnya. Meski gaul dan mengikuti tren, tidak serta merta mereka akan menjadi teman sejati. Hidup ini penuh kejutan dan teka-teki. Siapapun yang ada dan berteman dalam hidupmu, bagaimana latar belakang mereka, kalau dia bisa mengubah kamu menjadi diri sendiri bahkan lebih baik lagi, kamu adalah orang yang beruntung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun