Mohon tunggu...
Dadan .
Dadan . Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah pria biasa saja yang tumbuh semakin besar di lingkungan yang serba biasa, ^_^ anda bisa memanggil saya dengan sebutan pakar, atau dermawan ilmu. Yah, anda bisa bertanya kepada saya tentang hal apa saja khususnya dunia komputer karena itu adalah bidang yang saya geluti. Saya senang berdiskusi tentang hal-hal yang berguna. Namun kalau ngomongin masalah gosip. Ntar dulu deh, he-he. Bukannya apa-apa, terlalu banyak dari kita yang terlalu mempermasalahkan kehidupan orang lain tanpa memikirkan kemajuan hidupnya sendiri. Kalau anda telah membaca artikel saya sampai paragraf ini, itu menandakan bahwa anda punya potensi untuk menjadi kaum Intlektual. Apakah kaum Intlektual akan membicarakan hal yang tidak berguna?

Selanjutnya

Tutup

Money

Komersil Identik Matrealis? Mungkin Kreatif

7 Maret 2013   01:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:12 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13626185151798074209

[caption id="attachment_247340" align="alignleft" width="300" caption="rastor72.blogspot.com"][/caption]

Kalau kita membicarakan bisnis, maka kita dituntut untuk mendapatkan hasil yang maskimal dengan modal yang minim. Namun tidak hanya itu saja, kita juga harus memikirkan kenyamanan pelanggan tanpa mengorbankan kepentingan diri. Ibaratnya win-win. Dimana semua pihak merasakan keuntungan.

Ada kutipan nasihat dari CEO Google Lary Page, “Inovasi harus diikuti dengan komersialisasi”. Dari kata-kata tersebut maka kita harus ingat sebagai pengusaha jangan egois. Pebisnis ibarat mengasuh anak. Dimana sang anak perlu dibiayai agar bisa tetap hidup. Begitu juga usaha kita. Sebagai pebisnis kita harus sadar bahwa komersialisasi artinya kita peduli terhadap hidup perusahaan.

Google bisa sukses bukan saja karena inovasinya, namun karena kepiawaiannya mengkomersilkan setiap produknya. Inovasi tidak hanya melulu untuk produk, tapi juga bisa juga inovasi strategi bisnis. Seperti Google mengakusisi Android, artinya produk Android tidak sepenuhnya inovasi dari Google. Namun karena strategi bisnisnya yang kreatif, Android berhasil menjadi OS perangkat mobile nomor satu.

Memang setiap karya atau produk kita membutuhkan namanya Inovasi. Namun Inovasi tanpa komersialisai, sama saja tidak kreatif. Kita bukan dermawan yang menawarkan produk atau jasa secara Cuma-Cuma (kecuali bila itu bagian strategi marketing). Disitulah tantanganya menjadi orang yang kreatif, dimana kita berusaha mencari solusi mendapat nilai atas hasil karya kita.

Selain Google, Anda pernah mendengar perusahaan teknologi Xerox PARC. Mungkin dibenak anda langsung teringat mesin Fotocopy. Ternyata Xerox PARC lebih dari sekedar itu. GUI (Grapichal User Interface) atau teknologi yang membuat komputer jadi mudah dioperasikan (Dulu sebelum ada GUI mengoperasikan komputer harus mengetik kode-kode) merupakan hasi inovasi dari Xerox PARC. Namun karena Xerox PARC tidak pandai mengkomersilkannya, akhirnya teknologi tersebut diambil oleh Apple. Dan jadilah Apple sukses karena berhasil mengkomersilkan inovasi perusahaan lain.

Kita mendapat pelajaran dari sejarah tersebut. Menjadi dermawan itu mudah, karena memang tidak ada hal yang dipikirkan. Tinggal memberi tanpa perlu khawatir karena niatnya memang hanya memberi tanpa mengharapkan imbalan. Disini saya tidak menganggap dermawan itu buruk, namun kita sedang membicarakan bisnis yang akan membuat kita kreatif.

Bicara soal bisnis mau tidak mau seseorang harus mengkomersilkan hasil karyanya. Tujuannya agar dia mendapat keuntungan dan orang yang membeli produk juga mendapat keuntungannya. Bisnis bukan sekedar mencari keuntungan semata, tetapi lebih ditekankan kepada transaksi. Kalau mau cari untung saja, korupsi saja juga bisa. He-he

Itulah tantangannya menjadi pebisnis. Tidak mudah memang untuk mengkomersilkan karya kita. Hambatannya yah tidak semua orang mempunyai mental bisnis yang tangguh. Jika anda ingin menjadi pebisnis yang tangguh, Anda harus bertahan menerima anggapan matre dimata orang. Berpikir positif, komersialisasi itu kreatif. Ingat kita punya anak yang bernama perusahaan.

Bagaimana caranya agar anak kita yang bernama perusahaan bisa bertahan hidup melewati zaman? Berdiskusi yuk, bicara komersil. Menurut Anda bagaimana dengan Open source? ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun