Rakyat Indonesia kalau tetap memaksa jokowi menjadi presiden di waktu yang cepat, terkesan kalau Bangsa Indonesia hanya mengandalkan satu orang saja. Padahal sebuah negara bisa maju kalau semua komponen bangsanya bersinergi untuk memajukan negaranya sendiri. Jokowi dalam pandangan saya hanya manusia biasa, belum tentu juga beliau bisa memimpin bangsa ini dengan baik kalau komponen bangsanya tidak ikut bersinergi.
Hanya mendukung  Jokowi pada Pilpres namun tidak mendukung kinerjanya saat memerintah sama saja bohong. Apa yang mau diharapkan dari seorang Jokowi yang manusia biasa kalau rakyatnya hanya mau terima beres  tanpa mendukung program-programnya.
Itulah yang terjadi di jakarta sekarang. Rakyat Jakarta kalau menurut saya banyak yang hanya mendukung Jokowi pada Pemilihan gubernur saja, namun kalau disuruh mendukung programnya seperti sterilisasi jalur busway banyak yang melanggar. Jadi buat apa?
Ini juga pertimbangan buat pak Jokowi, boleh jadi semua rakyat Indonesia sekarang berharap bapak menjadi pemimpin bangsa ini. Namun apakah bapak yakin mereka semua bisa mendukung program-program bapak ketika menjadi presiden kelak.
Menurut saya bapak juga harus berani menagih janji kepada rakyat. Selama ini saya melihat banyak rakyat yang hanya mau menagih janji kepada pemimpin. Tapi kalau bapak jokowi berbeda, beranikah bapak menagih janji kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung program bapak saat memerintah.
Masuk akal kalau selama ini banyak calon presiden yang menawarkan janji manis kepada rakyat, karena para pemimpin mengharap dukungan suara dari rakyat. Tapi keadaan bapak mungkin berbalik. Kan kalau selama ini rakyat yang mengharapkan bapak maju, boleh dong bapak menagih janji kepada mereka?
Kalau pak Jokowi yang dulunya pengusaha harusnya tahu kondisi win-to-win. Pak Jokowi menjadi capres dalam hal ini kalau tidak mau menagih janji kepada rakyat, berarti posisi bapak yang loser. Dalam transaksi bisnis harusnya kedua belah pihak merasakan manfaat yang sama. Kalau Pak jokowi dalam hal ini hanya berusaha menepati janji saat kampanye namun tanpa jaminan rakyat yang mendukung buat apa jadi pemimpin? Kan hanya membuang energi saja. Ibaratnya mana ada para pengusaha yang mau berurusan bisnis dengan klien yang mau enaknya saja.
Rakyat bukan raja pak Jokowi, mereka itu seperti anggota team dalam perusahaan Anda dulu. Kalau Pak Jokowi punya karyawan, lalu karyawan bapak menyuruh untuk melakukan apa yang sebenarnya merugikan perusahaan, pastilah karyawan itu bapak pecat atau di beri arahan. Begitu pula Indonesia ini, atau saya bilang Jakarta ini yang perlu di prioritaskan dahulu.
Pada paragraf ini, sudah keluar semua uneg-uneg saya. Senangnya tinggal di negara yang memberi kesempatan rakyatnya hak untuk berkespresi  pada berbagai media. Teserah skenario politiknya mau dibuat seperti apa kedepannya. Saya juga gak tahu kedepannya jadi atau gak pak Jokowi nyapres, bisa jadi panggung politik ini seperti drama. Yang diharapkan mendapat ending bahagia, malah di luar dugaan penonton yang mendapat ending sedih. Ini tergantung dari pihak penyelenggara operanya atau dalam hal ini pak Jokowi dan partainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H