Assalamualaikum Wr. Wb.
Hallo sobat pintar, masih segar dalam ingatan kita kasus yang menimpa Audrey siswi smp yang dikeroyok oleh 12 siswi sma di Pontianak Kalimantan Barat
Bagaimana bisa pengeroyokan itu terjadi? Apa alasanya?
Dan apa factor yang menyebabkan semua itu?
Menurut berita yang say abaca di social media, pengeroyokan itu terjadi pada hari jum'at 29 maret 2019 pukul 14.30 WIIB. Korban dijemput temannya untuk ke rumah sepupunya, namun ada empat orang remaja membuntutinya. Singkat cerita setelah bertemu sepupunya, Audrey melanjutkan perjalanan dengan motor bersama sepupunya, namun di tengah perjalanan korban dihampiri terduga pelaku pengeroyokan yang meminta sepupunya ke jalan Sulawesi dan tiba di sebuah bangunan sepi, dan kemudian pengeroyokan itu terjadi.
Alasan atau motif pengeroyokan tersebut diduga adalah masalah asmara
Lalu ada beberapa factor yang menyebabkan anak melakukan pembullyan Antara lain adalah:
- Pola asuh yang salahÂ
Pola asuh yang salah ini dapat menyebabkan anak mempunyai sifat yang kurang baik. Terlalu memanjakan anak atau terlalu keras terhadap anak juga bisa membentuk sikap yang kurang baik.
- Kurang perhatian
Kurangnya perhatian terhadap anak menyebabkan anak mencari cara untuk meraih perhatian dari orang tua, salah satunya dengan berbuat hal-hal tidak baik seperti pembullyan yang terjadi pada kasus Audrey ini.
- Pubertas dan krisis identitas
Pada masa pubertas ini pada umumnya anak mencari identitas dirinya, salah satunya dengan cara membentuk geng dan menunjukan eksistensinya diantara yang lain, namun seringkali geng-geng seperti ini bertindak semaunya dan terkadang juga membully anak-anak yang lemah.
Lalu siapa saja yang berperan penting untuk mengatasi hal tersebut?
Tentunya orang tua dan sekolah sangat berperan penting untuk mengatasi hal tersebut. Orang tua berperan penting dalam mendidik anak di rumah, sedangkan di sekolah peran guru-guru sangat penting dalam membentuk karakter siswa, dalam hal ini yaitu guru BK, namun jika sudah terjadi masalah seperti yang di alami oleh Audrey guru Bk pun perlu melakukan Evaluasi Bimbingan dan Konseling.
Apa itu Evaluasi Bimbingan dan Konseling ?
Evaluasi Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan program bimbingan dan konseling yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan.
Lalu apa tujuan di lakukannya Evaluasi Bimbingan dan Konseling?
Tujuan dari mengevaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan dari program BK yang telah diselenggarakan, mengetahui seberapa efektifan program bk yang telah diselenggarakan untuk siswa, dan untuk meningkatkan mutu pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Teknik apa saja yang di gunakan dalam mengevaluasi program bimbingan dan konseling ?
Ada empat metode yang dapat diterapkan, yang masing-masing menggunakan alat atau instrument yang sesuai, yaitu metode survey dengan menggunakan suatu angket lisan atau tertulis, metode observasi dengan menggunakan daftar observasi, metode studi kasus dengan menggunakan format menurut aspek-aspek yang akan dipelajari tentang seseorang dan metode eksperimental dengan menggunakan daftar data yang memungkinkan perbandingan antara kelompok eksperimental dan kelompok control.
Sekian tulisan dari saya, mohon maaf jika ada salah-salah kata, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
#R.D
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI