Mohon tunggu...
Rachmi Wienda Yuniar
Rachmi Wienda Yuniar Mohon Tunggu... Mahasiswa - PMM UMM 55

selamat membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UMM Bantu Inovasi Makanan Pendamping Balita dengan Puding Kelor melalui Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa

16 Juli 2021   06:38 Diperbarui: 16 Juli 2021   08:35 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok. pribadi
Dok. pribadi
PASURUAN- Mahasiswa PMM 55 dari program studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan inovasi makanan pendamping berupa pudding kelor untuk Balita di Desa Karangsono, Kabupaten Pasuruan.

Balita atau anak-anak sering kali tidak menyukai sayur, sehingga para orang tua harus pandai dalam memberikan inovasi makanan pendamping agar nutrisi anak dapat terpenuhi dan anak dapat bertumbuh kembang dengan baik. Salah satu inovasi makanan pendamping bagi anak yaitu pudding yang terbuat dari daun kelor. Sayuran kelor memiliki kandungan gizi yang sangat luar biasa untuk tumbuh kembang anak.

Desa Karangsono memiliki kekayaan alam yang melimpah, salah satunya yaitu daun kelor. Tanaman kelor di desa Karangsono banyak yang tumbuh di lahan kosong atau pekarangan rumah. Sejauh ini daun kelor hanya dimanfaatkan sebagai sayur olahan yang hanya disukai oleh orang dewasa. Dengan hal tersebut mahasiswa PMM 55 berinovasi untuk meningkatkan pemanfaatan daun kelor.

Memanfaatkan daun kelor dalam pembuatan puding karena daun kelor dikenal sebagai tanaman multiguna, padat nutrisi dan berkhasiat. Nutrisi yang terkandung dalam daun kelor bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Dalam suatu jurnal penelitian disebutkan bahwa pemberian ekstrak daun kelor dapat menambah tinggi badan sebesar 0,342 cm. Selain itu, kandungan vitamin, karbohidrat, zat besi, kalium, kalsium, folat dan protein yang cukup tinggi dapat dijadikan sebagai alternatif makanan tambahan bagi balita.

Tak hanya memberi inovasi baru tentang olahan daun kelor untuk makanan pendamping Balita. Mahasiswa PMM membagikan resep serta produk pudding kelor yang dibagikan kepada Kepala Desa, Kader Posyandu, serta peserta Posyandu Desa Karangsono agar selalu mengingat dengan apa yang sudah diajarkan.

Program kegiatan ini diharapkan mampu menambah informasi serta wawasan bagi ibu balita di Desa Karangsono mengenai sayuran dari daun kelor yang bermanfaat untuk pertumbuhan Balita dan sebagai referensi tambahan bagi ibu mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bergizi bagi balita.

Pudding kelor akan menjadi makanan pendamping (camilan) yang enak dan lezat kan? Mari kita masak!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun