Mohon tunggu...
RACHMI FABIAN
RACHMI FABIAN Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konsep Liberalisasi dan Privatisasi di Indonesia dalam Pasar Global

16 Oktober 2018   15:18 Diperbarui: 16 Oktober 2018   17:48 3570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semenjak Indonesia dibawah IMF, Indonesia dipaksa mengetatkan anggaran dengan pengurangan dan penghapusan subsidi, menaikkan harga barang-barang pokok dan public utilities , peningktan penerimaan sektor pajak dan penjualan asset-aset Negara dengan memprivatisasi BUMN.

WTO (World Trade Organization) merupakan satu-satunya organisasi internasional yang mengatur perdagangan internasional. Terbentuk sejak tahun 1995, WTO berjalan berdasarkan serangkaian perjanjian yang di negosiasikan dan disepakati oleh sejumlah besar Negara didunia dan diratifikasi melalui parlemen.

Tujuan dari perjanjian WTO adalah untuk membantu produsen barang dan jasa, ekspor dan impor dalam melakukan kegiatannya. Lalu peranan Indonesia sendiri memiliki kepentingan untuk tetap aktif mendorong komitmen WTO untuk melanjutkan perundingan-perundingan lain. Indonesia terbuka atas cara-cara baru untuk menyelesaikan perundingan dengan tetap mengedepankan prinsip single undertaking dan mengutamakan pembangunan bagi Negara berkembang.

Melihat kondisi perekonomian di Indonesia yang masih dalam taraf berkembang ini harus diperhatikan oleh pihak-pihak yang terkait. Namun pemerintah sendiri sudah menganggap bahwa Indonesia telah memiliki fondasi yang kuat untuk bersaing pada tataran global.

Padahal jika melihat realita saat ini pemerintah dirasa masih lamban untuk menyejahterakan warganya terutama dalam bidang perekonomian. Dengan demikian harus segera mendapat perhatian yang khusus dan ditindaklanjuti karena dampaknya yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi maupun politik dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun