Mohon tunggu...
Rachmawaty ST MBA MIFP
Rachmawaty ST MBA MIFP Mohon Tunggu... Guru - Dosen

Dosen Universitas Pamulang dan Institute TAZKIA, saat ini S3 di Doktor Ilmu Manajemen Universitas Pasundan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Optimalisasi APBN untuk Program Makanan Bergizi

20 Juni 2024   08:18 Diperbarui: 20 Juni 2024   08:59 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertujuan untuk menyediakan makan siang bergizi secara gratis kepada masyarakat miskin di Indonesia. Program ini ditargetkan akan menjangkau sekitar 82,9 juta orang miskin di seluruh negeri, dengan fokus khusus pada anak-anak untuk meningkatkan gizi dan kesehatan mereka. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar anak-anak di sekolah.

Pada Mei 2024, Prabowo Subianto mengumumkan perubahan nama program dari "Makan Siang Gratis" menjadi "Makan Bergizi Gratis" untuk lebih menekankan pentingnya kualitas gizi dari makanan yang diberikan. Perubahan ini bertujuan untuk memastikan bahwa program tidak hanya menyediakan makanan secara gratis, tetapi juga memastikan bahwa makanan tersebut bergizi dan sehat untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak secara optimal 

Implementasi program ini akan dilakukan secara bertahap dan masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Pemerintah berencana untuk mengalokasikan dana yang signifikan untuk mendukung kelancaran program ini. Program ini juga dibahas dalam sidang kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung inisiatif ini .

Meskipun program ini bertujuan mulia, ada beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti memastikan distribusi makanan yang merata dan efisien serta mencegah potensi pemborosan anggaran. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang matang, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat miskin di Indonesia, terutama dalam hal peningkatan kesehatan dan pendidikan anak-anak.

Program makan siang gratis yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih dalam tahap diskusi mengenai optimalisasi biayanya 

Presiden Terpilih Prabowo Subianto yakin program ini dapat dijalankan tanpa membebani APBN secara berlebihan  .

Beberapa ekonom mengingatkan pentingnya tata kelola fiskal yang baik untuk menanggung biaya program ini. Salah satu caranya adalah dengan membuat program yang efisien dan tepat sasaran

Optimalisasi APBN bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan:

  • Menyesuaikan target penerima.  Saat ini program diwacanakan untuk anak sekolah, balita, dan ibu hamil.  Pertimbangan wilayah dan kondisi ekonomi bisa menjadi faktor untuk menentukan target penerima yang tepat sasaran.
  • Mengubah skema program.  Dari program makan siang gratis, diubah menjadi program sarapan bergizi gratis  
  • Melakukan tender yang transparan untuk penyedia makanan  untuk mendapatkan harga yang kompetitif.

Dengan optimalisasi yang baik, program makan siang gratis diharapkan dapat berjalan efektif dan efisien tanpa membebani APBN secara berlebihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun