Mohon tunggu...
Rachmawaty ST MBA MIFP
Rachmawaty ST MBA MIFP Mohon Tunggu... Guru - Dosen

Dosen Universitas Pamulang dan Institute TAZKIA, saat ini S3 di Doktor Ilmu Manajemen Universitas Pasundan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Strategi, Resesi suatu Ancaman atau Peluang?

30 November 2022   10:42 Diperbarui: 30 November 2022   10:48 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2019 akhir sampai dengan 2021 dunia mengalami hantaman ekonomi dan sosial perilaku akibat pandemi covid-19, perusahaan yang tidak mampu bertahan secara alami terpaksa harus mengalami penutupan. Peraturan kesehatan saat itu, mengharuskan adanya pembatasan interaksi sosial, penutupan tempat2 bisnis, hal tersebut mempengaruhi produksi dan mengakibatkan penurunan kegiatan ekonomi. Setiap usaha melakukan penyesuaian antara lain lebih aktive berkegiatan melalui platform internet dan inovasi produk serta jalur distribusi serta marketing harus dilakukan untuk menyesuaikan kondisi tersebut. Bisnis model dan tatanan sosial juga dipaksa untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi, namun demikian pandemi tersebut memberikan momentum  bagi dunia bisnis dan masyarakat untuk lebih mempercepat penerapan penggunaan teknologi dan effisiensi dalam operasional.  Menjadi hal lumrah untuk bekerja tidak harus di kantor dan menjadi hal yang umum tumbuhnya pengusaha-pengusaha yang memiliki usaha perdangan tanpa memiliki toko dengan menerapkan model perdagangan online. Di awal pelaksanaan tentunya hal tersebut, membingungkan dan membutuhkan penyesuaian namun dengan berjalannya waktu perubahan cara bekerja dan model bisnis tersebut memberikan pilihan cara bekerja yang lebih baik dan memberikan effisiesi dalam hal pemanfaatan waktu, pengurangan biaya transportasi dan biaya operational.

 Memasuki pertengahan tahun 2022, pandemi covid-19 sudah tidak menjadi pandemi seiring dengan meningkatnya resistansi kesehatan masyarakat terhadap virus tersebut. Bisnis model industri serta cara bekerja para pekerja juga mengalami perubahan yang sudah menjadi menuju permanen yaitu diknalnya bekerja secara hybrid dibeberapa perusahaan.  Para pekerja memiliki alternatif untuk melakukan pekerjaanya tidak hanya di kantor namun dimana saja. Bisnis Reseller dan membuka usaha tanpa memiliki toko sudah menjadi alternatif inovasi bisnis model yang biasa dilakukan.

Kebijakan Bank Sentral atau pemerintah dibeberapa negara ketika pandemi Covid -19, untuk meningkatkan pertumbuhan dengan cara melakukan pelonggaran likuiditas yaitu penurunan suku bunga acuan serta penerbitan surat utang negara, berdampak kepada banjirnya likuiditas dipasar yang mempengaruhi nilai uang, hal ini diperparah dengan adanya masalah geopolitik Rusia Ukraina yang menyebabkan rusaknya distribusi minyak bumi yang mengakibatkan kenaikan harga barang energi tersebut. Dampaknya adalah kenaikan harga barang atau kita kenal dengan inflasi.  Inflasi yang tinggi tentuanya akan mempengaruhi daya beli masyarakat yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menurun, untuk mengatasi inflasi tinggi tersebut, Bank Sentral di berbagai negara menaikan suku bunga, disamping hal tersebut bagi negara import adanya kenaikan dollar juga memberatkan keuangan negara tersebut. Para investor menghadapi kondisi saat ini lebih senang untuk tidak berinvestasi yang beresiko dan menyimpan cash nya. Hal ini tentu akan memperburuk keadaan dimana uang yang harus nya diputar untuk produksi ditunda dan hanya di simpan di bank. Sementara industri apabila meminjam uang ke Bank masih berpikir karena suku bunga yang tinggi.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, perusahaan perlu menerapkan management strategi sehingga dapat mengubah bencana menjadi peluang.  Perusahaan dapat melakukan evaluasi dengan melakukan analisa TOWS, Threat atau ancaman, Opportunity atau kesempatan, Weakness atau kelemahan dan Strength atau kekuatan.

Analisa TOWS berfungsi untuk mengetahui posisi perusahaan dan menetapkan strategi apa yang perlu dilakukan. setelah TOWS dterapkan maka perusahaan membuat lebih spesifik posisi perusahaan di industri dengan menerapkan EFE (Evaluasi Faktor External ) dan EFI (Evaluasi Faktor Internal). Cara membuat EFE dengan cara membuat score dan rating untuk faktor-raktor Ekternal yaitu Threat dan Opportunity, kemudian hasil pengalian antara score dan rating dari faktor Threat dijumlahkan, begiutu juga dengan faktor Opportunity, total nilai Threat dan Opportunity dikurangkan dan dilihat hasil akhir berapa nilai nya apakah Threath lebih tinggi dari Opportunity atau sebaliknya. Adapun membuat EFI yaitu dengan mengurangkan total score dikali rating untuk faktor Internal yaitu Strength dan Weakness.  Hasil EFI dan EFE kemudian diposisikan di kuardran X dan Y, posisi pada kuwardan tersebut menentukan strategi apa yang harus segera diambil oleh perusahaan untuk merubah atau mempertahankan posisi dimana nilai EFI dan EFE positif dengan kata lain nilai berada di Strength dan opportunity. 

Strategi lainnya yang dapat diterapkan untuk memasuki produk atau proyek baru yaitu dengan menerapkan strategi STP atau dikenal juga dengan Segmentation, Targeting dan Positioning. Segmentation dimulai dengan menetapkan profile demografi customer yang dituju dan ditetapkan targeting bisnis yang diinginkan misal profit dan jumlah pelanggan, untuk positioning memiliki arti posisi yang membedakan kita dengan kompetitor lain dimata pelanggan. Dengan menerapkan STP maka perusahaan akan lebih fokus dan terarah dalam hal mencapai tujuan perusahaan.

Dua strategi tersebut diatas dapat digunakan oleh perusahaan dalam menghadapi resesi sehingga sebuah resesi yang semula bencana dapat diubah menjadi peluang usaha dengan melakukan evaluasi strategi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun