Mohon tunggu...
Rachma wati
Rachma wati Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMP Fastabiqul Khairat

Saya adalah seorang pustakawan dan pegiat literasi yang juga founder TBM Iqro yang berada di pinggiran kota samarinda bernama Lempake. hobi saya menulis dan menebar lebih banyak kebaikan melalui dunia literasi. saya adalah Finalis Pustakawan berprestasi Tahun 2019 oleh Perpustakaan Nasional dan Pengelola TBM Kreatif dan Rekreatif tahun 2021 oleh Kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ulat Buku dan Lembar Resume (Part 2)

13 Desember 2022   06:32 Diperbarui: 13 Desember 2022   06:38 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh, jika sejak kecil anak sudah dibiasakan dengan bacaan (sastra), mereka akan didekatkan dengan kehidupan manusia (Bunanta 2004: 85). Dengan membaca karya sastra seperti cerpen, puisi, dll., mereka akan belajar banyak hal dan memuliakan perasaan (Kartono 2001: 116).

Sudahkah minat baca anak kita tinggi? Ini merupakan pertanyaan yang sedikit ironis karena pada kenyatannya, minat baca anak-anak Indonesia sangatlah rendah. Banyak fakta menunjukkan bahwa anak-anak kita lebih suka bermain video game daripada duduk berlama-lama untuk membaca sebuah buku. 

Murti Bunanta menganjurkan, sedari kecil, anak-anak perlu didekatkan pada bacaan. Penelitian Prof. Benyamin Bloom mengungkapkan, saat berusia empat tahun, anak berada dalam periode suka meniru perbuatan orang tuanya tanpa terkecuali. Jadi dapat diharapkan, jika seorang guru sebagai orang tua kedua disekolah suka membaca, anak juga akan melakukan hal yang sama.

Boleh dikatakan, membaca dan menulis bak dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Dengan membaca, wawasan anak akan semakin berkembang. Negara yang terencana dan tersistematis membangun negara dan bangsanya melalui gerakan pendidikan massal dengan sikap ilmiah, rasional, kritis, dan rajin membaca apa saja dan di mana saja, tegas Suryopratomo, pemimpin redaksi/penanggung  jawab harian "Kompas" dalam pernyataannya yang dikutip dalam Matabaca edisi Juli 2004.

Pada kegiatan membaca kemudian menuliskan resensi buku yang dibaca, siswa mempelajari hal-hal baru dan unik yang terkadang tak dijumpai dalam kehidupan sehari-harinya, kehidupan dari belahan dunia yang lain melalui ensiklopedi pengetahuan dan lain sebagainya.  Tujuannya agar secara perlahan terbentuk rasa senang karena banyak hak-hal  baru yang diperoleh. berlanjut lagi keinginan untuk membaca buku yang lainnya sehingga lama kelamaan siswa akan terbiasa dan pada akhirnya gemar akan membaca, karena dari membaca banyak ilmu yang diperoleh.

Sebagai Pustakawan saya berusaha memediasi siswa dengan bakat terpendam yang mereka miliki, Mengumpulkan karya siswa yang telah dibuat, mengedit dan menyusunnya menjadi sebuah buku  merupakan satu tantangan besar yang saya  lakukan mengingat kosa kata yang digunakan siswa bukan kalimat baku, melainkan kalimat bahasa keseharian yang dituangkan kedalam bentuk tulisan. Kemudian diubah menjadi kalimat sempurna yang bertujuan agar kelak pembaca dapat memahami isi cerita tersebut.

Langkah-langkah Membaca, Menulis, Membuat Resensi dan Buku Perpustakaan 

MERINGKAS BAHAN BACAAN DI PERPUSTAKAAN

Salah satu  Program kerja perpustakaan yang berkaitan dengan CALISME R&B adalah Program Resume Of reading yang telah dilaksanakan sejak akhir tahun 2009 (dapat dilihat pada Lampiran 1.3), yaitu suatu kegiatan Membaca Buku Cerita Sesuai Pengelompokkan Kelas.

  • Penerapan Metode Ulat Buku  : Kelompok A Kelas 1 dan 2

Membaca & menulis judul buku, pengarang, penerbit & tokoh yang digemari (dalam bentuk Ulat Buku), diawal pertemuan Siswa diajak mewarnai wajah ulat buku sesuai warna yang dikehendaki dan untuk selanjutnya siswa mengisi badan ulat buku setiap kali jam membaca dilaksanakan. Langkah-langkah pengisisan badan ulat buku sebagai berikut :

  • Siswa memilih sebuah buku cerita yang ada di Perpustakaan sesuai loker pengelompokan kelas
  • Siswa menulis nama, kelas serta tanggal buku yang dibaca
  • Siswa membaca buku yang dipilih kemudian menuliskan Judul Buku, Pengarang/Penulis cerita,
  • Tokoh yang digemari serta Penerbit buku cerita
  • Hasil Ringkasan siswa dikumpulkan ke wali kelas untuk ditempelkan di mading ulat buku
  • Jika siswa sudah mencapai target bacaan sebanyak 30 buku cerita/30 badan ulat buku maka wali kelas akan melaporkan hasil kerja siswa dan perpustakaan akan memberikan piagam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun