Mohon tunggu...
Rachmawati Nurtriyana
Rachmawati Nurtriyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa prodi sosiologi fakultas ilmu sosial u iversitas negeri jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjaga Kesehatan dan Produktivitas Lansia Melalui Program Posyandu Lansia

19 Mei 2022   08:14 Diperbarui: 19 Mei 2022   08:28 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

ABSTRAK

Dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan produktivitas lansia agar tetap stabil, RW 03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Makassar Jakarta Timur mengimplementasikan hal tersebut melalui Program Posyandu Lansia. Tujuannya agar kesehatan para lansia dapat terpantau serta dapat terus produktif melalui program program yang ada pada Posyandu Lansia. 

Penelitian yang kami lakukan berbasis wawancara dan observasi tepatnya berlokasi di Posyandu Lansia RW 03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Jakarta Timur. Umumnya penelitian ini dilakukan sebagai saran inovasi agar program posyandu lansia di wilayah terebut dapat menjadi program yang lebih baik sehingga hal tersebut berdampak pada terjaganya kestabilan kesehatan dan produktivitas para lansianya.

Hasil data yang didapatkan bersumber dari wawancara salah satu kader Posyandu Lansia, kami mendapati Program Lansia yang dilaksanakan di RW 03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Jakarta Timur dimanfaatkan serta berjalan dengan baik, para lansia yang datang ke posyandu lansia hampir keseluruhan di wilayah tersebut. Namun, sayangnya hal ini hanya terjadi pada saat awal posyandu didirikan. 

Pada bulan - bulan berikutnya terjadi penurunan pemanfaatan posyandu lansia, jumlah yang datang mulai menurun. Penyebab hal tersebut ialah karena adanya pandemi covid 19, sehingga membuat berkurangnya motivasi para lansia untuk berkunjung. 

Para lansia yang mendatangi Posyandu Lansia hanya mereka yang sedang merasa sakit saja, ketika merasa sehat para lansia jarang datang ke Posyandu Lansia.

Program Posyandu Lansia yang dilaksanakan merupakan sarana untuk memantau/mempertahankan kesehatan lansia, mencegah gangguan kesehatan yang terjadi, mengobati penyakit dan upaya rehabilitasi bagi lansia melalui program - program seperti pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan secara berkala, pengobatan ringan, latihan fisik/olahraga sederhana dan diberikan sosialisasi tentang kesehatan. Dengan memanfaatkan program yang ada pada posyandu lansia kondisi lansia menjadi terkontrol kesehatannya.


Kata Kunci : Posyandu Lansia, Kesehatan, Produktifitas

PENDAHULUAN

Seiring dengan angka populasi lanjut usia yang semakin hari semakin tinggi, pemerintah telah melakukan berbagai upaya kebijakan melalui pelayanan kesehatan lanjut usia yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kesehatan lanjut guna mewujudkan masa tua yang bahagia dan berguna dalam keluarga dan masyarakat sekitarnya. 

Implementasi  pelayanan sosial dan kesehatan pada lanjut usia dari pemerintah direalisasikan dengan mencanangkan pelayanan lanjut usia dengan melalui beberapa jenjang diantaranya Pelayanan di tingkat masyarakat yaitu Posyandu Lansia dan pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah puskesmas. 

Posyandu Lansia (Pos Pelayanan Terpadu Lansia) an merupakan wadah pelayanan yang ditunjukan kepada masyarakat lansia daan dilaksanakan oleh warga sekitarnya. 

Posyandu sebagai sebuah wadah pemberdayaan masyarakat akan terlaksana dengan baik dan optimal apabila terjadi pengorganisasian, adanya anggota kelompok pelaksana, kader - kader dan tersedianya pendanaan.

Berdasarkan identifikasi kami maka dapat dijabarkan tujuan dari penelitian ini adalah:
Memberi pemahaman mengenai program Posyandu Lansia Khususnya di RW 03 Kelurahan Pinang Ranti
Menganalisis program Posyandu Lansia yang berjalan di lingkungan RW 03 Kelurahan Pinang Ranti
Merumuskan usulan inovasi untuk Program Lansia agar menjadi program yang lebih baik.

Dalam konteks sosial ekonomi, masyarakat di wilayah RW 03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Makasar Jakarta Timur aktif dan memiliki inisiatif yang tinggi, hal ini dapat dilihat bahwa masyaraktnya mendukung program - program yang ada. Selain para kader posyandu yang aktif, masyarakatnya juga aktif dalam menjaga keasrian lingkungan seperti mengelola tanaman sekitar. 

Adanya inisiatif warga dalam mengelola  kebersihan dan keasrian lingkungan menjadikan wilayah tersebut nyaman dan baik untuk tempat tinggal para lansia, sekaligus terdapat peran Dinas Kebersihan Jakarta Timur dalam membantu pengelolaan kebersihan di wilayah RW 03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Makassar.

Kondisi masyarakat yang ada di wilayah tersebut memiliki efek sosial yang baik dalam hubungan bertetangga satu sama lain. Stratifikasi sosial yang ada di wilayah tersebut tidak terasa kesenjangannya karena masyarakatnya tidak ada yang memiliki pekerjaan/jabatan yang terlalu tinggi. 

Akibatnya, masyarakatnya memiliki rasa senasib dan sepenanggungan sehingga efek yang ada di lingkungan sosial yang baik seperti diatas juga berdampak baik kepada para lansia yang tinggal di wilayah tersebut. Program dan layanan yang tersedia dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. 

Dalam program Posyandu Lansia terdapat susunan kepengurusan yang nantinya akan menjalani program-program yang sudah dirancang. Program-program yang sudah dirancang ditujukan sebagai upaya penyuluhan dan pencegahan penyakit pada kelompok masyarakat lanjut usia.

Kegiatan Posyandu Lansia bertujuan untuk meningkatkan sosial melalui pemberdayaan masyarakat lansia, memberikan akses kesehatan pada masyarakat lansia, sebagai wadah berinteraksi bagi masyarakat sesama lansia, dapat meningkatkan daya tahan fisik dan psikis, dan mempertahankan peran dan status fungsional lansia agar tetap aktif dan sehat di lingkungan masyarakat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan. 

Diadakannya program Posyandu Lansia memiliki manfaat untuk membantu para lansia agar tetap sehat dan bugar secara fisik maupun psikis, dapat membantu deteksi dini terhadap penyakit dan gangguan kesehatan pada lansia, dan sebagai sarana bagi para lansia untuk meningkatkan interaksi sosial yang diharapkan dapat meningkatkan kondisi psikologisnya.

Pelaksanaan Posyandu Lansia biasa dilakukan di balai warga seperti layaknya posyandu balita. Namun, bagi para lansia yang memiliki kesulitan untuk keluar rumah, akan ada para kader yang mengunjungi secara langsung. 

Kedua, Pemberian Makan Tambahan (PMT), para kader akan memberi penyuluhan tentang makanan yang sehat dan bergizi yang perlu dikonsumsi oleh para lansia. 

Para kader akan memberikan contoh menu makanan agar mudah dicontoh dengan tetap memperhatikan kesehatan dan gizi yang dibutuhkan oleh setiap lansianya. Ketiga, Kegiatan olahraga yang perlu dilakukan oleh para lansia untuk menjaga kebugaran tubuh. 

Kegiatan ini akan dilakukan saat hari pelaksanaan Posyandu Lansia, para kader akan mengarahkan para lansia untuk mengikuti gerakan senam lansia, gerakan jalan santai, ataupun aktivitas lain yang aman untuk usia lanjut. 

Keempat, kegiatan non kesehatan, seperti kegiatan kerohanian, arisan, kegiatan ekonomi produktif, berkebun, dan forum diskusi penyaluran hobi. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan interaksi sosial dan wadah bagi para lansia untuk berkegiatan (Putri, 2020).


METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah berbasis observasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan sesuai kondisi di lapangan. Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana program sosial yaitu salah satunya Program Posyandu Lansia berjalan tepatnya di RW 03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Makassar Jakarta Timur, serta memberikan saran inovasi untuk program tersebut agar menjadi lebih baik dan nantinya akan berdampak pada objek dari program tersebut yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat lansia.  

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terkait program Posyandu Lansia di RW 03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Makassar Jakarta Timur, dapat kami analisis beberapa kendala dalam pelaksanaan program tersebut diantaranya :

 1. Tidak ada inovasi di dalam program tersebut. (hanya bersifat pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan dalam posyandu hanya meneruskan program yang sudah dibuat dari kelurahan sehingga kegiatannya hanya monoton seperti itu saja).

2. Sedikitnya jumlah lansia yang datang (disebabkan oleh adanya pandemi, selain itu juga karena faktor usia) Informasi yang kurang tersampaikan/tersebar (kurang tersampaikannya informasi sehingga membuat lansia tidak tahu bahwa pada hari itu terdapat pelaksanaan Posyandu Lansia)

3. Letak dan jarak rumah dengan pelaksanaan posyandu (bagi lansia yang letak rumahnya jauh dari posyandu membuat para lansia malas untuk datang)

4. Adanya pungutan biaya untuk cek kesehatan seperti penyakit gula, kolesterol, dll. (Meskipun biaya yang dipungut sangatlah kecil namun tetap saja banyak lansia yang tidak mau dan lebih memilih menunggu program cek kesehatan gratis yang sesekali diadakan oleh pemerintah)

Dari identifikasi masalah yang sudah kami temukan, kami pun menganalisis masalah yang ada menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats). Alasan kami menganalisis menggunakan metode ini adalah karena di dalam program Posyandu Lansia tersebut selain masih terdapat kekurangan, kami juga bisa melihat ada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program tersebut. Berikut hasil analisis yang sudah kami lakukan menggunakan metode analisis SWOT:

  1. Strength (Kekuatan) : Kegiatan yang ada pada program Posyandu Lansia sangat produktif bagi para lansia. Kesehatan para lansia lebih terpantau dan terperhatikan. Sesekali pemerintah mengadakan cek kesehatan gratis (para lansia tidak perlu membayar ketika cek kesehatan seperti penyakit gula, kolesterol, dll). Adanya petugas yang mendatangi rumah rumah lansia bagi yang sudah sepuh/senja (tidak mampu berjalan ke posyandu).
  2. Weakness (Kelemahan): Akibat adanya pandemi Covid 19, banyak lansia yang tidak datang ke posyandu karena mengingat usia yang sudah senja dan rentan terpapar virus. Jauhnya jarak antara rumah lansia dengan lokasi pelaksanaan Posyandu Lansia membuat para lansia malas datang ke posyandu, akibatnya jumlah peserta yang datang kurang dari dari kuota yang telah disediakan.
  3. Opportunity (Peluang) :Banyaknya kuota yang tersedia dalam pelaksanaan Posyandu Lansia. Adanya sukarelawan yang membantu dalam pelaksanaan program Posyandu Lansia. (seperti membantu mengunjungi rumah lansia yang sudah senja dan tidak bisa berkunjung ke posyandu secara langsung).
  4. Threats (Ancaman) : Usia yang sudah terlalu senja sehingga menyulitkan lansia untuk datang langsung ke posyandu. Adanya pandemi menghambat pelaksanaan kegiatan posyandu sehingga petugas harus datang ke rumah - rumah para lansia. Ada masyarakat baru dan baru mengenal posyandu beranggapan remeh mengenai kegiatan yang dilakukan dalam program Posyandu Lansia.

Melalui program sosial berupa Posyandu Lansia yang berada pada RW 03 Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Kami menelaah program tersebut dengan tujuan untuk mendata sistem kesehatan pada masyarakat lansia di wilayah RW/03 Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Di mana untuk mendapatkan sampel data, kami melaksanakan bentuk kerja sama tim dengan cara; terjun langsung kelapangan dengan mewawancarai narasumber (petugas Posyandu Lansia); riset artikel dan analisis data.

Program ini dilaksanakan setiap bulan sekali dengan upaya untuk meningkatkan taraf hidup pada masyarakat lansia. Program yang dikenal dengan nama "Posyandu Lansia" mengindikasi kesehatan lansia dengan mengukur tingkatan darah tinggi, kolesterol, gula, asam urat, hingga Indeks massa tubuh.

Menurut standar American Heart Association, rentang tekanan darah normal atau tensi normal sistoliknya berada di angka 120 mmHg dan diastolik nya 80 mmHg atau 120/80 mm Hg. 

Jika dibandingkan dengan angka normal yang menjadi cakupan penilaian kesehatan lansia di RW 03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Maka, dari jumlah lansia sebanyak 204 dan yang diambil sampel sebanyak 50 lansia, didapatkan 27 lansia terindikasi bertekanan darah tinggi, 1 orang bertekanan normal, dan sisanya sebanyak 22 orang bertekanan darah rendah.

Pengukuran selanjutnya adalah kadar kolesterol. Dari data yang diperoleh,  terindikasi sebanyak 25 lansia tergolong kedalam kadar kolesterol tinggi. Lebih spesifik sebanyak 15 lelaki dan 10 perempuan. 

Hal ini didasarkan pada penilaian kolesterol tinggi apabila hasil pemeriksaan kolesterol LDLnya lebih dari 190 mg/dL, atau total kolesterolnya lebih dari 240 mg/dL. Saat itu, sebanyak 3 lansia dua orang lelaki dan satu orang perempuan terindikasi penyakit gula. Hal ini dikarenakan mereka memiliki gula darah lebih dari 200 mg/dL, atau 11 millimole per liter (mmol/L).

Pengukuran asam urat tak luput dari perhatian kader saat itu. Sebab, ini juga menjadi indikator seorang lansia sehat atau tidak. Dari data yang diperoleh sebanyak 11 lansia, tiga lelaki dan delapan perempuan terindikasi mengidap asam urat. 

Hal ini karena laki-laki, nilai normal asam urat berada di kisaran 3,4 -- 7,0 mg/dL. Sedangkan pada perempuan dan anak-anak, kisarannya ada di angka 2,4 -- 6,0 mg/dL dan 2,0 -- 5,5 mg/dL. Dan dari sampel yang diperoleh mereka melebihi dari batas normal tersebut. Untuk pengukuran terakhir, yaitu indeks massa tubuh. Sebanyak 26 lansia, terindikasi memiliki IMT normal. Sebanyak 23 lansia memiliki berat badan berlebih dan 1 orang memiliki IMT kurang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Program Posyandu Lansia yang ditawarkan saat ini di RT 03 Kelurahan Pinang Ranti berbentuk kegiatan bulanan yang diadakan di tingkat RW dimana para lansia di undang ke lokasi Posyandu untuk melakukan senam bersama, pengecekan kesehatan, pemberian makanan tambahan (PMT), lalu pulang. 

Kegiatan ini sudah berjalan beberapa tahun tetapi sempat terhenti karena pandemi COVID-19 dan baru dimulai lagi pada awal 2022. Kegiatan ini merupakan arahan dari kelurahan dan  melakukan kerjasama dengan Puskesmas setempat untuk pengecekan kesehatan dan pengadaan fasilitas. 

Kelurahan memberikan kuota 50 orang/RW dalam kegiatan ini tetapi kader posyandu yang kami wawancarai mengatakan bahwa jumlah lansia 204 orang. Jelas, kuota ini sangat kurang tetapi di lain sisi peserta Posyandu Lansia tidak mencapai 50 orang setiap bulannya. 

Kekurangan yang menghambat para lansia untuk datang diantaranya seperti lokasi posyandu yang jauh sehingga para lansia malas untuk datang, tidak ada inovasi (kegiatannya monoton) sehingga lansia kurang termotivasi untuk ikut serta, kurangnya penyebaran informasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, kami pun memberikan saran inovasi berupa design program demi kemajuan program Posyandu Lansia di RW 03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Makassar Jakarta Timur.

  1. Nama program: Posyandu Lansia
  2. Tujuan: Lebih memperdulikan dan memperhatikan keadaan lansia setempat khususnya dalam bidang kesehatan fisik dan mentalnya pada lingkup RT.
  3. Sasaran: Seluruh lansia di tiap RT yaitu yang berumur 60 tahun ke atas (menurut UU No 13 Tahun 1998)
  4. Stakeholder: Kelurahan (penyedia, pengawas, dan pengatur tertinggi program, Puskesmas (penyedia peralatan kesehatan dan tenaga kesehatan), Kader Posyandu Lansia (relawan dari masing-masing RT minimal 4 orang, Relawan lainnya (sebagai pengisi workshop), Lansia (subjek kegiatan)
  5. Timeline program: Untuk 5 tahun ke depan (5 periode). Kegiatan dilaksanakan rutin setiap awal bulan. Setelah 5 tahun, akan dibahas mengenai kelanjutan program. Apakah sebaiknya di program tersebut dirombak, dipertahankan, ataupun dihapus. Berikut saran yang diberikan untuk timeline yang dapat dilakukan Posyandu Lansia:

              - Januari       : Minggu 1 (Briefing kegiatan dan pembagian undangan)
                                          Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
             - Februari     : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                         Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
             - Maret          : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                         Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
             - April             : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                          Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
             - Mei                : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                           Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
             - Juni                : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                           Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
              - Juli                 : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                            Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
             - Augustus      : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                             Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
            - September    : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                             Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
            - Oktober          : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                            Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
            - November     : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                           Minggu 2 (Pelaksanaan posyandu)
            - Desember      : Minggu 1 (Pembagian Undangan)
                                           Minggu 2 (Pelaksanaan Posyandu)
                                           Minggu 3 (Evaluasi akhir periode dan pelantikan pengurus selanjutnya)

6. Saran kegiatan:  Sebagai inovasi untuk mengisi program posyandu Lansia agar tidak monoton kami memberikan saran untuk memasukkan kegiatan workshop kedalam program tersebut:
- Menyusun puzzle bersama-sama
- Bermain Bingo
- Melukis
- Menyusun paket bansos (ini bisa bekerja sama dengan program RT yang membagikan bansos)
- Senam ringan
- Menanam tanaman
- Membuat aksesoris sederhana dari manik-manik
- Diskusi yang dimoderatori oleh motivator
- Membuat surat untuk dikirim melalui pos ke teman/saudara
- Meditasi yang dipimpin oleh orang yang terampil
- Membuat baju tie-dye
- Kelas fotografi
- Memasak bersama
- Mewarnai, dan lain sebagainya.

7. Indikator Keberhasilan

  • Riwayat kesehatan lansia yang lebih jelas, terjaga dan tercatat. Indikator tersebut dilihat dari data bulanan riwayat kesehatan para lansia yang disampaikan kepada yang bertanggung jawab.
  • Lansia yang sakit kronik berkurang karena kesehatannya lebih terpantau. Indikator tersebut dilihat dari berkurangnya angka lansia yang sakit dan meninggal karena penyakit yang tak terdiagnosa.
  • Lansia lebih bahagia karena mempunyai kegiatan dan wadah untuk bersosialisasi. Indikator tersebut dilihat dari lansia yang semangat dan rutin mengikuti kegiatan posyandu setiap bulannya.
  • Lebih dari 75% lansia yang mengikuti kegiatan posyandu lansia tiap bulannya. Indikator tersebut dilihat dari data kehadiran dari kader.

KESIMPULAN

Program Posyandu Lansia adalah salah satu program yang dicanangkan oleh Kemensos yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat lanjut usia. 

Dalam pelaksanaannya, Posyandu Lansia melibatkan para kader yang diajukan secara sukarelawan, para lansia sebagai pesertanya, dan puskesmas sebagai penunjang kegiatan pelaksanaan Posyandu Lansia. Kegiatan yang dilakukan pada program Posyandu Lansia berupa pemeriksaan kesehatan, senam, dan pemberian makanan tambahan.

Pelaksanaan Posyandu Lansia di wilayah RW/03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Makasar, Jakarta Timur sudah dilakukan sesuai dengan rancangan program dan sudah berlangsung cukup lama tetapi sempat terhenti karena pandemi. 

Selama pelaksanaannya ditemukan beberapa kendala dimana para lansia yang tidak hadir, terdapat pemeriksaan yang dipungut biaya, lokasi pelaksanaan yang jauh, dan kegiatan yang monoton. 

Dari studi lapangan yang dilakukan, terdapat solusi yang kami tawarkan yaitu pengecilan lingkup dari RW menjadi RT dengan harapan program lebih efektif dan semua lansia bisa menjangkau program. Lalu, diadakannya workshop dengan berbagai bentuk kegiatan yang memberikan para lansia wadah untuk berkreasi, berinteraksi, dan dalam beberapa workshop juga menghasilkan produk. 

Pengadaan workshop akan menambah kegiatan dalam pelaksanaan Posyandu Lansia sehingga tidak monoton. Inovasi yang ditawarkan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan minat para lansia untuk menghadiri Posyandu Lansia dan sebagai usaha agar manfaat dari program ini dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat kelompok lanjut usia.

Ditulis Oleh : Rachmawati Nurtriyana, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

James Midgley. (2005). Pembangunan sosial: perspektif pembangunan dalam kesejahteraan sosial. Jakarta: DITPERTA DEPAG RI.

KEMENSOS. (2021, Juni 8). Terus Tingkatkan Layanan, Mensos Akan Wujudkan Pendirian Posyandu Lansia. KEMENSOS. https://kemensos.go.id/ar/terus-tingkatkan-layanan-mensos-akan-wujudkan-pendirian-posyandu-lansia 

Putri, N. H. (2020, Juni 5). Peran Posyandu Lansia dalam Menjaga Kualitas Hidup Orang Lanjut Usia. sehatq. https://www.sehatq.com/artikel/peran-posyandu-lansia-dalam-menjaga-kualitas-hidup-para-senior 

Subdit Kesehatan Lanjut Usia. (2020). Panduan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Pada Era Pandemi Covid-19. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Syamsi, Kastam. (2011). Teknik Penulisan Artikel Hasil Penelitian Ilmiah. Daerah Istimewa Yogyakarta : FBS UNY. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131873960/pengabdian/teknik-penulisan-artikel-ilmiah-hasil-penelitian-dalam-jurnal-ilmiah.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun