Mohon tunggu...
Rachmawan Deddy
Rachmawan Deddy Mohon Tunggu... Jurnalis - Profesional

Sarjana Pertanian yang berladang kata-kata. Penulis buku Jejak PKI di Tanah Jambi dan Jejak Sejarah Lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penggal Ruyati, Skenario Siapa?

22 Juni 2011   04:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:17 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*
Melihat sejumlah peristiwa yang telah terjadi, kesimpulannya adalah, bangsa kita kerap telat. Ibarat kisah di film-film dulu, polisi datang kemudian.

Setelah kita tertohok, ditampar, baru tersadar. Setelah Ruyati dipancung, baru kita focus dan intens mengurusi TKI. Bagaimana bisa, Negara kita kecolongan terhadap warganya yang akan dipenggal.

Pun demikian dengan Nazaruddin. Pemerintah telat bertindak. “Kabur” dulu, baru cekal kemudian. Sejumlah kasus kekerasa yang dialami TKW sebelum ini pun demikian. Disiksa dulu, kasih HP kemudian. Dan TKW tak butuh HP pak. Apalagi Kalau HP itu Hukum Pancung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun