*
Melihat sejumlah peristiwa yang telah terjadi, kesimpulannya adalah, bangsa kita kerap telat. Ibarat kisah di film-film dulu, polisi datang kemudian.
Setelah kita tertohok, ditampar, baru tersadar. Setelah Ruyati dipancung, baru kita focus dan intens mengurusi TKI. Bagaimana bisa, Negara kita kecolongan terhadap warganya yang akan dipenggal.
Pun demikian dengan Nazaruddin. Pemerintah telat bertindak. “Kabur” dulu, baru cekal kemudian. Sejumlah kasus kekerasa yang dialami TKW sebelum ini pun demikian. Disiksa dulu, kasih HP kemudian. Dan TKW tak butuh HP pak. Apalagi Kalau HP itu Hukum Pancung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H