Mohon tunggu...
Rachmawan Deddy
Rachmawan Deddy Mohon Tunggu... Jurnalis - Profesional

Sarjana Pertanian yang berladang kata-kata. Penulis buku Jejak PKI di Tanah Jambi dan Jejak Sejarah Lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lembah Eksotis yang Terlupakan

22 Januari 2011   15:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:17 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jam gadang di Bukit Tinggi, mungkin itu yang paling kita ingat ketika disebut objek wisata di Sumatera Barat. Padahal di negerinya Bung Hatta dan Tan Malaka ini terhampar keindahan alam yang elok dipandang. [caption id="attachment_85171" align="alignleft" width="300" caption="kawasan lembah harau yg terdapat home stay. foto hasil googling/kaskus "][/caption] Lembah Harau adalah satu di antaranya. Namanya pasti tak sepopuler Jam Gadang atau Istana Pagaruyung yang musbah terbakar itu. Sekalipun, jarak tempuh antara Lembah Harau dan Jam Gadang hanya sekira 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan roda empat. Berada di Kabupaten Limapuluh Kota, Lembah Harau merupakan bagian dari Bukit Barisan. Objek wisata ini menawarkan keindahan alam berupa air terjun dan tebing yang menantang untuk dipanjat. Di salah satu titik, ada titik echo. Berteriaklah sekeras yang Anda mampu. Pantulan suara Anda akan terus bergema hingga beberapa kali kali li li li li….lho kok jadi ber-echo…hihiih. Di bawah guyuran air terjun, Anda bisa berenang di sini. Air terjun yang deras tercurah ditampung dalam sebuah kolam marmer. Sumber air terjun itu bisa Anda dapati bila berhasil memanjat tebing yang tingginya sekira 30 meter. Di sini, Anda  bisa menghirup segarnya udara yang relatif bersih. Areal persawahan saat menuju Lembah Harau bisa menjadi pemandangan memikat sembari berjalan kaki. Tak jauh dar Lembah Harau, ada air terjun yang dinamai Sarasah  Bontah. Yang terakhir disebut, suasananya tampak lebih alami dan perawan, sekalipun kerap dijadikan lokasi perkemahan. Tapi, Sarasah Bontah seolah tertutup rimbunan pokok pohon dan perbukitan. Batu-batu berukuran besar, juntaian akar pohon menjadi bumbu pelezat mata lainnya ketika berada di sini. Bila Anda dari Padang, naik saja bus umum tujuan Payakumbuh bila hendak ke Lembah Harau dan Sarasah Bonta. Di terminal, lanjutkan perjalanan dengan angkot yang akan membawa Anda ke terminal angkot di pusat kota Payakumbuh. Selanjutnya, tumpangi angkot tujuan Tanjung Pati atau Sarilamak. Bila beruntung, sopir berkenan membawa Anda ke sana. Tinggal berunding harga saja. Terakhir kali saya ke sana, pada 2007 lalu setelah sebelumnya tiga tahun menetap di Pikumbuah (Payakumbuh). Suasananya, masih asri dan tak lekang untuk dinikmati. Selamat berakhir pekan. Sudah punya pilihan tempat berlibur? [caption id="attachment_85172" align="alignleft" width="300" caption="foto:travelblog"]

12957121041338493330
12957121041338493330
[/caption] *berhubung modem yg saya gunakan lemot, maaf  belum bisa berbagi foto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun