Mohon tunggu...
Auliaur Rahmah
Auliaur Rahmah Mohon Tunggu... Human Resources - ----

Public Health

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Resistensi Antibiotik sebagai Akhir dari Pengobatan Modern

29 Desember 2019   12:30 Diperbarui: 29 Desember 2019   12:35 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hari Kesehatan Internasional tahun  2011, WHO menetapkan tema "Antimicrobacterial Resistance  and  its  Global  Spread". Indonesia mengangkat tema "Gunakan Antibiotik Secara Tepat untuk Mencegah  Kekebalan  Kuman". Resistensi kuman  terhadap antibiotika berkembang jauh lebih cepat daripada penelitian dan penemuan antibiotik baru. Indonesia sudah menyelenggarakan kampanye  dan  sosialisasi pengobatan secara rasional yang meliputi pengobatan tepat, dosis tepat, lama penggunaan yang tepat, serta biaya yang tepat.

No action today, no cure tomorrow.

Indonesia telah membuat suatu pedoman umum penggunaan antibiotika, diundangkan dalam Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umun Penggunaan Antibiotik.

Upaya penanganan dalam menghadapi resistensi antibiotik ini antara lain dengan memberikan antibiotik kepada pasien secara tepat dan sesuai dengan indikasi medis, serta memberikan edukasi kepada masyarakat. Perlu  disebarluaskan  bahwa  tidak semua jenis penyakit dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Pemakaian  antibiotik harus sesuai dengan anjuran dokter, baik dosis maupun rentang terapinya. Saat ini, dunia tengah menuju era sebelum antibiotik ditemukan. Akibatnya, luka kecilpun akan sulit untuk disembuhkan. Apakah kita akan kembali pada zaman sebelum antibiotik ditemukan? Dimana satu bakteri remeh saja bisa membuhun manusia dalam sekejap.

Pencegahan dini akan sangat membantu mengatasi tidak terjadinya resistensi antibiotik. Hal yang dilakukan untuk mencegah resistensi antibiotik yaitu : jangan sembarangan mengkonsumsi antibiotik (harus sesuai dengan anjuran dokter), antibiotik harus dihabiskan, minum antibiotik dengan air mineral, jangan gunakan antibiotik milik orang lain, mencegah terjadinya infeksi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Penggunaan antibiotik yang sembarangan atau tidak sesuai dengan anjuran dokter menyebabkan tubuh mengalami resisten antibiotik. Resistensi antibiotik akan sangat berbahaya dan menyebabkan sesorang beresiko untuk mengalami kecacatan bahkan kematian karena beberapa penyakit sulit untuk diobati.

Seiring berkembangnya waktu, sudah semakin banyak bakteri yang menjadi resisten terhadap antibiotik. Ketika suatu bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik efeknya tidak hanya terjadi pada individu, tetapi juga dapat menjangkau dunia. Dimana bakteri tersebut dapat menyesuaikan diri dengan obat-obatan dan antibiotik yang diberikan, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, serta dapat berkembangbiak dengan cepat dan dapat menyebar secara luas. Untuk menghindari hal ini terjadi, masyarakat (kita) dapat melakukan pencegahan-pencegahan yang telah dijelaskan, salah satunya yaitu jangan sembarangan memengkonsumsi antibiotik. Melakukan pencegahan-pencegahan tersebut dapat menunda kembalinya dunia menuju era sebelum antibiotik itu ada.

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta. Kemenkes RI.

Anonim. Tinjauan Umum Tentang Abiotik. Jurnal Universitas Lampung. Hal 8 -- 10

Desrini. Resistensi Antibiotik, Akankah Dapat Dikendalikan?. Jurnal Universitas Islam Indonesia. Vol.6, No.4. Hal 1 - 2.

Sudigdoadi,Sunarjati. Mekanisme Timbulnya Resistensi Antibiotik pada Infeksi Bakteri. Jurnal Universitas Padjajaran. Hal 1 -- 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun