Mohon tunggu...
Rachmat Willy
Rachmat Willy Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat fiksi

Menikmati hidup dengan membaca, menulis, dan ngeblog. Follow saya di @RachmatWilly pasti di follback.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Yuk Ikutan Memberi Berkah dengan Gabung di #BekasJadiBerkah Hanya di OLX Indonesia!

25 Juni 2015   12:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:12 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Habis beres-beres gudang, tentu ada satu pertanyaan yang muncul. Mau diapakan ya barang-barang ini? Katanya beres-beres, kok ya barangnya nggak berkurang juga? Gudang masih terasa sempit walau bau sumpek karena debu sudah tidak ada.

Mata sayapun tertuju pada sebuah tas ransel yang ada di pojok gudang. Ransel itu terhimpit di sana tergabung bersama satu korps peralatan bayi. Sejenak teringat ketika anak saya masih baru lahir, rupanya ransel itu yang digunakan untuk menyimpan baju kami, kedua orang tuanya, hingga masa pasca bersalin di rumah sakit usai. Rupanya ransel itu ada jasanya juga ya…

Tapi kini, dia sudah jarang dipakai. Tas travel segi empat, lebih besar, dan beroda pula, sudah lebih sering digunakan untuk menggantikan fungsinya. Bukan karena malas menggendong ransel di pundak. Tapi lebih karena faktor umur. Rasanya punggung ini langsung protes jika terus-menerus digantungi ransel berat itu.

Iseng-iseng terpikir untuk menjualnya saja. Rupanya harga ransel baru saat ini lumayan juga. Apalagi merk ransel bekas saya ini adalah merk yang cukup dikenal juga. Hmm… kira-kira berapa harga yang pantas ya? Akhirnya satu harga terpikir. Lalu, bagaimana menjualnya? Teringat beberapa waktu lalu ada situs yang mengiklankan penjualan online dengan tagar Bekas jadi Berkah atau disingkat #BekasJadiBerkah. Boleh juga nih… Langsung saja saya masukkan tas ransel bekas itu menjadi salah satu bentuk partisipasi saya untuk program ini. Kalau nggak percaya cek sendiri, nih IDnya 123863247.

 

Proses pemasangan iklannya cukup mudah dan cepat. Memang, saat itu saya mencobanya lewat komputer jinjing alias laptop. Nanti saya akan coba via handphone, karena ternyata ada cara pasang iklan yang lebih gampang di OLX yaitu dengan mengunggah aplikasi androidnya. Tinggal foto barangnya, upload, langsung iklankan. Jangan lupa add OLX Indonesia di Google+ nya supaya nggak ketinggalan berbagai informasi terutama tentang program ini. Nah, setelah semua proses selesai, maka akan mendapatkan konfirmasi seperti berikut:

 

 

Lho kok tertarik untuk ikut program itu? Memangnya bagus? Pastilah! Ketika pertama kali diluncurkan saja di bulan Juni 2014 oleh Bapak Daniel Tumiwa, CEO OLX Indonesia, sebanyak 47,043 orang sudah langsung berpartisipasi dalam gerakan ini. Ketika saya masuk ke laman webnya juga sudah terdapat beberapa nama yayasan yang siap membantu kita menyalurkan dana yang kita dapatkan dari hasil penjualan barang bekas kita tersebut.

 


Hmm… kira-kira nanti saya salurkan kemana ya? Dari beberapa nama yayasan yang ada, saya tertarik untuk berdonasi ke Taman Bacaan Pelangi. Mereka berusaha mendirikan perpustakaan bagi anak-anak di kawasan Indonesia Timur. Bukan berarti yang lain tidak menarik lho! Ini hanya masalah preferensi saja atau bahasa yang lebih khas adalah rasa sentimental he…3x. Dulu saya pernah bekerja di Papua. Jadi ketika ada kata-kata Indonesia Timur, otomatis saya langsung terbayang wajah polos anak-anak Papua dimana saya dulu ditugaskan. Dan, yes, mereka perlu perpustakaan itu.

 

Mudah-mudahanlah si ransel bekas ini cepat laku biar bisa lekas berkontribusi dan memberi berkah bagi anak-anak di sana. Tapi… Hei! Tunggu dulu, kayaknya ada barang lain di sana, sebuah radio transistor kecil terlihat berusaha menonjolkan dirinya di antara tumpukan selimut.

Tenang radio, tunggu si ransel laku, giliranmu selanjutnya menjadi barang bekas yang menjadi berkah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun