Nama-nama seperti Careca, Muller, Socrates, Elzo, Alemao, dari Brazil aku hapal semuanya, begitupun nama-nama dari dari negara lainnya, seperti Maradona, Oscar Ruggeri, dan Burruchaga dari Argentina; Hugo Sanchez dari Meksiko; dan Enzo Scifo dari Belgia. Ada juga Rudi Voller, Lothar Matheus, dan Rummaniege, dari Jerman Barat.Â
Hampir semua pemain tim peserta piala dunia 86, aku ingat, mulai dari kiper, bek, gelandang hingga penyerang. Dan, kalau disuruh untuk mengingatnya kembali, rasanya cuma nama-nama yang kusebutkan itu yang tersisa dalam ingatan saat ini.
Begitulah, selepas musim liburan atau hari pertama masuk sekolah, beragam cerita tentang petualangan liburan pun di mulai. Bagi yang tidak berlibur dan hanya main bola saja, tentu cerita tentang keriuhan pertandingan Piala dunia Mexico menjadi sentra dan highlight topik obrolan yang tak habis-habisnya.Â
Dengan kemampuan naratif bercerita yang nyaris menyamai komentataor sepak bola, Sambas, temanku bercerita bagaimana Maradona meliuk-liukkan tubuhnya dalam mengocek bola.Â
Dalam riungan obrolan di kelas, aku pun tak mau ketinggalan, aku sangat antusias ketika menceritakan bagaimana tandukan dari Socrates mampu memenangkan Brazil dengan skor tipis 1-0 kontra Spanyol, di Stadion Guadalajara, Mexico. itulah cerita kami, anak ingusan tahun 80-an dalam mengisi liburan sekolah.Â
Bagaimana dengan kalian anak milenial? Ditunggu cerita kalian di tahun 2045, nanti!