Begitu pentingnya kedudukan Provinsi DKI Jakarta membuat setiap (mantan) presiden berusaha untuk menempatkan ‘orang’nya sebagai pemimpin di Jakarta. Jakarta adalah kunci. Menguasai Jakarta adalah mengusai (sumber-sumber) kunci perekonomian, sosial dan politik yang ada di Indonesia. Jadilah, cawe-cawe masalah Pilgub DKI Jakarta pun tak terhindarkan. Sebagai presiden, Jokowi pun demikian. Beliau berkepentingan agar paling tidak kebijakan dari Jakarta sejalan dengan pusat. Yudhoyono dan Prabowo pun telah berhitung. Minimal bila Gubernur DKI dimenangi oleh kelompoknya, maka jalan menuju istana kepresidenan pun akan semakin mudah.
Sejatinya Pilkada DKI Jakarta adalah pertaruhan terbesar dari ketiga kutub kekuatan besar untuk menentukan masa depan Indonesia kedepannya. Karena, siapapun yang memenangi perebutan DKI 1 dan 2 pada akhirnya dapat mencerminkan sedikit gambaran akan apa yang akan terjadi pada Pemilihan Presiden di tahun 2019 mendatang. Menguasai Jakarta adalah menguasai Indonesia, begitu konsep politik yang selama ini dipercaya. Dan kita sebagai pemilih dan pemilik kedaulatan lah yang menentukan mau dibawa kemana Indonesia kedepan. Mari kita tunggu pada tanggal 19 Februari, saat lembar-lembar pencobloan mulai di hitung.