Mohon tunggu...
Rachmatia
Rachmatia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa manajmen pendidikan islam yang duduk di semester IV

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Penting mempelajari Mata kuliah Sekolah islam terpadu?

6 November 2024   08:49 Diperbarui: 6 November 2024   09:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mempelajari di Sekolah Islam Terpadu (SIT) pada abad ke-21 menjadi pilihan yang penting bagi sebagian orang karena pendekatannya yang holistik. SIT menggabungkan pendidikan agama Islam dengan ilmu pengetahuan umum secara menyeluruh, sehingga siswa memperoleh pemahaman agama yang mendalam tanpa mengorbankan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Di era globalisasi yang penuh dengan tantangan moral dan sosial, memiliki dasar agama yang kokoh menjadi semakin esensial. SIT membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang ajaran Islam yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat membangun karakter yang kuat dan berintegritas.

Selain membekali siswa dengan pengetahuan agama, SIT juga menekankan pentingnya ilmu pengetahuan umum. Siswa mempelajari berbagai mata pelajaran seperti matematika, sains, dan bahasa yang dikombinasikan dengan nilai-nilai Islam. Ini memastikan bahwa mereka tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga mampu mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dalam pemecahan masalah sehari-hari. Dengan cara ini, SIT tidak hanya fokus pada kognisi, tetapi juga pada pembentukan pribadi yang utuh---memahami bahwa sains dan agama tidak harus dipisahkan, tetapi bisa saling melengkapi.

Di SIT, siswa juga dikenalkan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat relevan di era digital ini. Pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar memungkinkan siswa untuk lebih adaptif terhadap perubahan zaman. Siswa diajarkan untuk menguasai keterampilan teknologi dengan pendekatan Islami, seperti memahami etika dalam penggunaan internet dan media sosial. Ini menjadi penting di abad ke-21, di mana informasi begitu mudah diakses dan penyaringan informasi secara etis sangat diperlukan.

Secara keseluruhan, pendekatan SIT memungkinkan siswa untuk berkembang secara intelektual, emosional, dan spiritual secara seimbang. Di satu sisi, mereka mendapatkan bekal akademis yang kuat; di sisi lain, mereka dididik untuk memiliki karakter yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Hal ini diharapkan dapat menjadikan siswa yang tidak hanya kompeten dan berdaya saing di era modern, tetapi juga mampu berkontribusi secara positif di masyarakat dengan tetap memegang prinsip-prinsip keislaman. Dengan landasan pendidikan yang kuat, lulusan SIT diharapkan menjadi individu yang berintegritas, tangguh, dan siap menghadapi kompleksitas dunia global tanpa kehilangan identitas keislamannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun