Menurut psikolog klinis Nuzulia Rahma Tristinarum dari Pro Help Center dikutip dari health.detik.com (09/05/2022), ada banyak faktor yang diduga menyebabkan terjadinya PHB. Salah satunya terjebak euforia berlibur yang serba menyenangkan sehingga terjadi kesenjangan antara kehidupan nyata dengan kehidupan selama liburan.
Seseorang selama liburan merasa sangat ideal, karena isinya hanya bersenang senang tidak ada beban pikiran apapun. Akibatnya ketika harus kembali ke kehidupan nyata Ia menjadi tidak bersemangat dan tidak bahagia.
Melansir Halodoc dalam m.medcom.id (06/05/2022), seseorang bisa saja mengalami kesulitan untuk kembali memulai aktivitas harian, menjadi malas, dan masih ingin bersenang-senang karena terjadi sindrom yang menyebabkan otak masih belum menerima kehilangan hal-hal yang menyenangkan selama liburan. Dijelaskan selanjutnya bahwa otak manusia secara otomatis akan merekam hal-hal yang menyenangkan selama liburan dan merangsang otak untuk beristirahat.
Ketika harus kembali pada aktivitas harian, otak menjadi 'kaget' karena harus kembali menyesuaikan. Gejala Post Holiday Blues, biasanya bersifat umum dan mirip dengan depresi pada umumnya.
Biasanya PHB tidak berlangsung lama, hanya berlangsung pada minggu awal setelah liburan selesai. Namun demikian, jika tidak dikelola dengan baik akan sangat mengganggu.Â
Mengutip Intan Afika Nuur Azizah dalam celebrities.id ( 07/05/2022), kondisi PHB bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala, kesulitan tidur di malam hari alias insomnia, gelisah, hingga penambahan atau penurunan berat badan. Ketika mengalami sindrom ini, Â cenderung akan menurunkan semangat ataupun produktif dalam bekerja. Ini bisa mirip dengan perasaan sedih, cemas, atau bahkan depresi. Akibatnya, pekerjaan pun menjadi terbengkalai. Demikian juga tingkat energi, dan bahkan kemampuan untuk berkonsentrasi.Â
Untuk mengatasi gejala PHB, disarankan agar ada jeda waktu yang cukup paling tidak sehari saja antara kedatangan kembali ke rumah dan hari masuk kerja sehingga bisa beristirahat tidak mengalami jet lag liburan. Sambil istirahat, lakukan latihan pernapasan untuk membuat tubuh lebih tenang dan menghindari depresi.
Saran berikutnya, mengutip  M. Fajar Nur dalam health.detik.com (09/05/2022), rajut kembali komunikasi yang harmonis dengan rekan kerja agar ketika kembali melakukan kegiatan rutin dapat menjadi momen yang dirindukan.  The last but not least perhatikan faktor keuangan agar tidak mengalani stres finansial
Jadi di hari pertama masuk kerja usai liburan panjang Idul Fitri 2022, hati-hati dengan kemungkinan terjadinya Post Holiday Blues. Kalaupun PHB itu merasuk dalam diri, lakukan therapy  sederhana  latihan pernapasan dan istirahat hingga konsentrasi untuk memasuki aktivitas siap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H