Menuju Indonesia Emas merupakan tema peringatan ke 116 tahun Hari Kebangkitan Nasional tahun 2024. Tema "Bangkit Untuk Indonesia Emas". Semangat keteladanan dari masa lalu Bangsa Indonesia menuju pintu gerbang kemerdekaan dari 20 Mei 1908 sampai 17 Agustus 1945. Semangat yang dibangun oleh embrio-embrio bangsa seperti R.A Kartini, HOS Tjokroaminoto atau Raden Mas Haji Oemar Said, R.M Soewardi Soerjaningrat yang dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, dr. Soetomo (salah satu dari 6 pendiri Budi Utomo), dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Wahidin Soedirohoesodo, Dr. Ernest Franois Eugne Douwes Dekker yang dikenal sebagai Danudirja Setiabudi merupakan tokoh-tokoh Kebangkitan Nasional.
Semangat keteladanan dari masa lalu para pelajar (dokter) Bangsa Indonesia menuju pintu gerbang kemerdekaan dari 20 Mei 1908 sampai 17 Agustus 1945.
Mereka berjuang melalui sektor pendidikan dan kesehatan yang bergerak testruktur sistematis dan modern (TSM). Pada saat itu  Pemerintah Belanda melaksanakan "etische politic" (politik Balas Budi)  kepada rakyat Hindia Belanda  sebagai tanggung jawab moral penjajah sekaligus hutang budi terhadap Bumi Putra akibat dari sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang dicetuskan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Johannes van den Bosch tahun 1830.
Ratu Belanda Wilhelmina mengumumkan bahwa Belanda menerima tanggung jawab politik etis demi kesejahteraan rakyat kolonial mereka. Pengumuman ini sangat kontras dengan doktrin resmi sebelumnya bahwa Indonesia adalah wingewest (wilayah yang menghasilkan keuntungan)Â (Sumber: Wikipedia)
Budi Utomo merupakan inisiator sebagai organisasi pergerakan nasional Indonesia dampak "Politik Etis" dari 1901 sampai dengan 1942. Enam tokoh pendiri Budi Utomo terdiri dari pelajar STOVIA mereka adalah Soeradji, Muhammad Saleh, Soewarno A, Goenawan Mangoenkoesoemo, Suwarno B., R. Gumbreg, R. Angka, dan Soetomo.
Tiga program utama pelaksanaan "Politik Etis" dikenal Trias Van Deventer pada 17 September 1901. Program Trias Van Deventer  diketahui memiliki tiga program utama, yaitu irigasi, transmigrasi dan edukasi. Dari ketiga program tersebut, edukasi memberikan dampak terbesar karena telah memunculkan kaum bumiputra terpelajar yang mengubah sejarah bangsa Indonesia.
Trias Vandeventer meliputi:
- Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan dan bendungan untuk keperluan pertanian.
- Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi.
- Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan.