Mohon tunggu...
Rachmat Fuadi
Rachmat Fuadi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK di Negeri Laskar Pelangi

Satu Literasi Membangun Negeri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelapa Kampit SMK: Sehatkah Merokok (Bagi) Kita? #Part 1

16 Mei 2024   17:00 Diperbarui: 17 Mei 2024   02:55 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber You Tube RS Premier Jatinegara

Tulisan ini merupakan transkrip  sebuah video series dari akun You Tube RS Premier Jatinegara pada program Tanya Dokter bersama Prof. Dr. Menaldi Rasmin Sp.P(K), FCCP yang tayang pada tanggal 31 Mei 2023 dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau dengan tema Bahaya Merokok Bagi Kesehatan.

Rokok yang selama ini kita ketahui sebagai sebuah kebiasaan di Indonesia, merokok dimulai pada usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahkan pada beberapa tempat pada usia Sekolah Dasar (SD). Hal ini sangat menyedihkan.

Sumber Gambar www.soviwakhidah.com 
Sumber Gambar www.soviwakhidah.com 

Mengapa begitu ?? Karena rokok memiliki banyak sekali permasalahan.

Misalnya saja, permasalahan yang langsung kelihatan dan langsung membuat rasa takut orang  adalah masalah kesehatan.

Masalah lain juga ada kebakaran akibat merokok, sampah yang bertebaran di mana-mana banyak sekali yang lain-lain.

Sebagai Dokter ahli paru-paru Prof. Dr. Menaldi Rasmin Sp.P(K), FCCP menyampaikan bahaya merokok bagi  kesehatan. Rokok  akan menyebabkan risiko 2 sampai 5 kali lebih mungkin kejadian serangan jantung pada seseorang dibandingkan kalau dia tidak merokok. Juga 2 sampai 5 kali, kemungkinan serangan stroke di otak dibandingkan dengan orang tidak merokok.

Sumber You Tube RS Premier Jatinegara
Sumber You Tube RS Premier Jatinegara

Sering sekali dikatakan dengan kanker Prof. menyebutkan kanker paru-paru karena itu paling sering terjadi pada rokok. Mengapa ? Karena rokok akan dihirup jadi masuknya melalui saluran napas.

Pada pria resikonya 25 kali lebih tinggi kejadian kanker paru pada perokok dibandingkan kalau pria itu tidak merokok. Sedangkan pada perempuan 25.7 kali jadi lebih besar lagi. Padahal kita lihat angka perempuan merokok sakin makin lama makin meningkat.

Nah, dalam hal ini kita musti mengerti apakah memang cuma itu saja ?? Ternyata Tidak. Yang kita harus  ketahui bahwa rokok karena dihirup maka gangguan pertama adalah pada saluran napas baik atas, daerah hidung  daerah tenggorok  sampai ke bawah  ke paru. Di paru dia akan masuk ke dalam paru menembus masuk ke dalam alran darah.

Sumber You Tube RS Premier Jatinegara
Sumber You Tube RS Premier Jatinegara

Dari pembuluh darah itulah dia menyebar kemana-mana pengaruhnya tadi. Ke organ dalam seperti Otak, Jantung, Ginjal, Hati, Usus kemanapun termasuk ke  Parunya itu sendiri. Apa yang terjadi?

Yang terjadi adalah kalau rokok tadi mengganggu di daerah saluran napas itu gangguannnya bisa berupa; Batuk-batuk, peradangan yang bolak-balik yang terjadi di saluran napas atas. Rhinitis kata orang di liang hidung. Sinusitis radang rongga tengkorak dan sebagainya.

Begitu dia masuk ke dalam paru yang paling sederhana adalah karena suhunya tadi (lebih panas sebetulnya karena kita hirup udara panas) maka rokok akan merangsang munculnya lendir pada saluran napas.

Lendir mestinya ada pada setiap orang yang sehat tetapi dia akan hilang karena kita berbicara.

Kita melakukan gerak tubuh apalagi olahraga dia (lendir) menguap. Sebaliknya bila kita tidak ada kegiatan misalnya. Semakin tua kita semakin kurang kegiatannya maka lendir tadi akan tertumpuk dalam saluran napas. Apa bahanya?

Bahayanya adalah lendir tadi menjadi tempat hidup virus, bakteri dan sebagainya. Sehingga tidak heran kalau orang  (menjadi) usia lebih tua katanya. Apalagi kalau orang itu perokok. 

Covid kemarin (Tahun 2020-an) dikatakan jauh lebih sering, jauh lebih berat dan jauh lebih fatal. Hal itu sederhana saja dari penjelasan seperti (lendir) tadi di atas. Atau hal lain yang gampang adalah ketika orang mau menjalani operasi, dia menjalani pembiusan. Salah satu yang menjadi penyulit pembiusan adalah ketika saluran napasnya tidak terbuka.

Dokumentasi Health.grid.id
Dokumentasi Health.grid.id

Kenapa tidak terbuka pada perokok karena banyaknya lendir tadi sehingga setelah selesai operasi barang kali tidak gampang dilepas (alat) bantuan napasnya (barangkali) dia musti terus pakai mesin bantuan napas karena saluran napasnya terus berlendir. bersambung ke Part 2...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun