Mohon tunggu...
Rachmat Fuadi
Rachmat Fuadi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK di Negeri Laskar Pelangi

Satu Literasi Membangun Negeri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setiap Ibu (Guru) Arsitek Peradaban

12 Mei 2024   10:10 Diperbarui: 13 Mei 2024   11:46 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Property Canva 

Bangunan Indonesia menuju Generasi Emas 2045....

Berumur 100 Tahun dari 1945....

Pondasinya tegak digali menjadi Pancasila sejak lama....

Menopang 4 Tujuan Negara dalam Pembukaan UUD 1945....

Alhamdulillah sudah Merdeka ...

Pemilu Merdeka Kurikulum Merdeka...

Budak-budak Indonesia masih menerka... 

Bagaimana membangun masa depan mereka...

Jangan bingung dan jangan murung...

Tawakalah Nak seperti burung...

Terbanglah dengan dua sayap sampai melambung...

Al-Qur'an dan Sunnah agar tak bingung...

Bagaimana harta menjadi amal jariyah..

Mana Riba mana Sedekah..

Mana kemakmuran Mana penyebab inflasi parah..

Mana syair dan Mana musik maksyi'ah.. 

Syair itu hymne perjuangan.. 

Penyemangat tukang bangunan..

Menghibur hewan tunggangan.. 

Tentunya bukan untuk menipu, merayu dan melalaikan.. 

Mana haram atau halal, makruh vs mubah..

Karena Negeri kita rindu berkah.. 

Bukan malah mengundang musibah..

Hindari Takfiri dan Mirasantikah.. 

Bangunlah tiangnya dengan sholat.

Gantilah Maksiat dengan taat.

Mintalah dengan do'a sapu Jagat.

Agar dunia akhirat kita selamat.

Ibu adalah Guru dan arsitek peradaban.

Mendidik kaum perempuan melahirkan pahlawan.

Bukan mencetak biduan memabukkan.

Lebih dahsyat dari Bom Atom dalam menghancurkan.

Perzinahan-Perselingkuhan,

Perceraian-Perpisahan,

Lahirlah Generasi Salah Asuhan.

Rumah Tangga berantakan.

Nb: budak-budak diambil dari bahasa Palembang  artinya anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun