Peringatan Hari Anak Nasional
Indonesia menyelenggarakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) pada tanggal 23 Juli setiap tahun. Pada tanggal yang sama di belahan bumi lain tepatnya negara Amerika Serikat diperingati sebagai Hari Orang Tua Nasional (National Parents' Day).
Secara filosofis muncul pertanyaan kapan pendidikan anak itu sendiri dimulai?.
Dalam Buku Pengantar Ilmu Pendidikan yang ditulis oleh DR. Taufik Abdillah Syukur, MA. dan Siti Rafiqoh, M.Ag menerangkan, "Dalam hal ini kita dapat membedakan pendidik itu menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Pendidik menurut kodrati, yaitu orang tua
2. Pendidik menurut jabatan, yaitu guru
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali memberikan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan sebagainya.
Sedangkan pendidik menurut jabatan, yaitu guru. Guru adalah sebagai pendidik yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara." (Taufik Abdillah Syukur & Siti Rafiqoh, 2022 : 14).
Maka jawaban yang paling tepat menjawab kapan pendidikan anak itu sendiri dimulai? adalah ketika secara kodratnya orang dewasa mempersiapkan diri sebagai pendidik.
Aspek-aspek hakikat manusia ada enam yaitu sebagai makhluk Tuhan, makhluk Individu, makhluk Sosial, makhluk Berbudaya, makhluk Susila dan terakhir makhluk Beragama. (Taufik Abdillah Syukur & Siti Rafiqoh, 2022 : 3-6).
Proses Awal Pendidikan
Untuk mempersiapkan diri sebagai pendidik yang utama maka hakikatnya proses awal pendidkan anak bermula ketika seorang laki-laki mencari pasangan hidupnya (perempuan) secara fitrah sebagai manusia yang normal. Sebagaimana Allah Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan Bapak kita Adam berpasangan dengan Ibu Hawa.
Pada Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 21
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Arab-Latin: Wa min āyātihī an khalaqa lakum min anfusikum azwājal litaskunū ilaihā wa ja'ala bainakum mawaddataw wa raḥmah, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Referensi : https://tafsirweb.com/7385-surat-ar-rum-ayat-21.html
Pada Hadis Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
"Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung." (HR. Al-Bukhari, No. 5090 kitab an-Nikaah)
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "4 Kriteria Dalam Memilih Calon Istri, Utamakan Yang Mana?", Kreator: Muhammad Hasyim
Ibnu Majah meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda:
“Seorang mukmin tidak mengambil manfaat sesudah takwa kepada Allah, yang lebih baik dibandingkan wanita yang shalihah: Jika memerintahnya, ia mentaatinya; jika memandang kepadanya, ia membuatnya senang; jika bersumpah terhadapnya, ia memenuhi sumpahnya; jika bepergian meninggalkannya, maka ia tulus kepadanya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya.
Referensi : https://almanhaj.or.id/3559-memilih-isteri-dan-berbagai-kriterianya-1.html
Desain 6 Literasi Dasar
Karena yang sehari-hari bertemu dengan anak di rumah adalah ibunya. Makanya orang Arab mengatakan,
الأُمُّ هِيَ المدْرَسَةُ الأُوْلَى فِي حَيَاةِ كُلِّ إِنْسَانٍ
“Ibu adalah sekolah pertama bagi kehidupan setiap insan.”Sumber https://rumaysho.com/12520-berawal-dari-istri-shalihah.html
Ibu sebagai seorang pendidik yang pertama dan utama harus memiliki 6 Literasi Dasar yang Penting untuk Masa Depan. Silahkan literasi pada akun Kreator: Syahrial
Semoga goresan ini memberikan manfaat dalam mempersiapkan Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 melalui Satu Literasi Membangun Negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H