Berhubungan dengan tema yang diusung dalam film ini adalah tentang sejarah memperebutkan kemerdekaan Indonesia, jadi mestiya unsur nasionalisme merupakan hal penting dalam film. Sayangnya, Film ini kurang bisa bikin penonton "merinding".
Karena cerita film Perburuan terfokus pada pelarian Hardo dari tentara Jepang saja, unsur cerita pendukungnya tidak terbangun. Hal itu bikin kalian akan lebih terfokus tentang pelariannya dari pada  Hardo rasa nasionalisme untuk memerdekakan Indonesia.
Kurangnya Pengembangan Karakter
Adipati bisa dibilang berhasil menunjukkan bagaimana keresahan yang dirasakan dan dialami oleh Hardo sebagai seseorang yang sedang diburu. Bahkan, Adegan monolognya jika diperhatikan dan didengar bisa bikin bulu kuduk kita berdiri lho temen temen, Â Adipati sangat sukses membangun suasana yang baik.
Sangat di Sayangkan, pendalaman karakter maksimal hanya terlihat pada Aktor utamanya saja. Selain Adipati Dolken, ada Ayushita yang sejak awal sangat cocok berperan sebagai Ningsih,sebagai tunangan Hardo. Ayu mampu menggambarkan seorang gadis Jawa yang anggun. Meski, di bagian akhir, emosi Ningsih kurang terasa pedih di hari, tapi masih bisa di terima dan mumpuni.
Untuk aktor pendukung lainnya, sebagian masih terlihat kaku dan kurang dapat mendalami karakter. Ekspresi wajah para rakyat untuk menunjukan betapa sulitnya merebut sebuah kemerdekaan dari tangan seorang penjajah kurang sampai ke penonton. Begitu juga tentara penjajah yang kurang sampai kengerinya.
Pengambilan Gambar dan Scoring Musik yang "Nanggung"
Penggambaran keadaa pada masa pendudukan Jepang kurang begitu terasa dan terlihat karena kebanyakan scene adegan pada malam hari. Sementara pas siang hari, kalian akan diajak melihat keindahan Kota Blora dengan pemandangan ladang jagung serta langit yang cerah.