Pembelajaran sejarah yang dilakukan di dalam sekolah pada saat ini masih bersifat statis dan konvensional, bersifat statis maksudnya tidak ada perubahan yang signifikan dilakukan oleh guru sejarah dari waktu ke waktu dan seringkali hanya menggunakan metode konvensional (Asmara, 2019). Hal tersebut menjadi fokus utama bagi para guru untuk membuat sebuah gebrakan pembaharuan dan metode baru untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran sejarah yang lebih efektif dan inovatif.
Salah satu permasalahan dalam penerapan pembelajaran sejarah yang dirasakan oleh siswa maupun guru yakni kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran yang inovatif dapat merubah pandangan peserta didik yang pada mulanya mengesampingkan mata pelajaran sejarah menjadi bersemangat untuk turut serta secara aktif dalam proses pembelajaran sejarah berlangsung.
Sebagai bentuk upaya penulis untuk dapat mengubah persepsi peserta didik pada mata pelajaran sejarah, maka penulis mencoba untuk menerapkan permainan teka-teki silang kepada peserta didik kelas X ELIN B dan X METRO B di SMKN 8 Malang.Â
Alasan penulis untuk menggunakan permainan teka-teki silang sebagai media pembelajaran yakni karena dengan menggunakan permainan teka-teki silang, penulis dapat mengetahui sampai mana pemahaman peserta didik mengenai materi sejarah yang telah dipaparkan. Pemahamn sejarah dapat membuat kita memiliki kemampuan untuk memahami suatu akar permasalahan, serta dinamika sosial yang terjadi di dalam masyarakat (Martha, Sa'diyah, Maulana, & Warto, 2023).
Sebelum menerapkan permainan teka-teki silang, penulis pada mulanya terlebih dahulu memaparkan materi mengenai kolonialisme dengan menggunakan media PowerPoint. Setelah memaparkan materi, penulis membagi peserta didik menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 5 peserta didik. Pembagian kelompok dimaksudkan untuk mengerjakan permainan teka-teki silang yang telah disiapkan oleh penulis.
Penulis juga meminta pendapat peserta didik mengenai permainan teka-teki silang dan mendapatkan respon yang positif yakni mayoritas peserta didik menyatakan bahwa permainan teka-teki silang ini menarik dan membuat mereka tidak bosan dalam menjalani pembelajaran sejarah.
Rujukan:
Asmara, Y. (2019). Pembelajaran Sejarah Menjadi Bermakna dengan Pendekatan Kontektual. Kaganga: Jurnal PendidiKan Sejarah Dan Riset Sosial Humaniora, 2(2), 105--120. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/kaganga.v2i2.940
Martha, Y., Sa'diyah, D., Maulana, H., & Warto, W. (2023). Konsep Dasar Sejarah: Implementasinya Dalam Pembelajaran. BERSATU: Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika, 1(4), 164--176.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI