Mohon tunggu...
Abdurrahman Al Haddar
Abdurrahman Al Haddar Mohon Tunggu... Penulis - Magister Study Program Islam, Development and Public Policy and Bachelor of Islamic Education

Kajian : 1. Islamic Education Conceptual and Public Policy 2. Community development : Pesantren and Ecology 3. Islam and environment in distruption era

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Sederhana Tiga Masa Penting Perjalanan Kehidupan Manusia

29 April 2024   10:42 Diperbarui: 29 April 2024   10:46 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai perjalanan kehidupan, cita-cita, dan ekspektasi hidup, seseorang tidak jarang berangan-angan secara detail hal apa yang akan dilakukan, bagaimana cara mendapatkannya, dan tujuan apa yang diinginkan di balik hal tersebut. Hal tersebut tentunya merupakan hal yang wajar di mindset seseorang yang normal sebagai manusia yang berpikir. Namun dalam tulisan ini ingin memberi quote sederhana bahwa sejatinya terdapat tiga hal dalam realita kehidupan manusia yang sangat menentukan hidup seseorang dari sejak lahir hingga menemukan ajalnya. 

Tiga hal tersebut yaitu Pertama, sisi pendidikan. Level masa kehidupan ini adalah tahap awal dalam sebuah perjalanan manusia yakni mulai dari lahir hingga anak tersebut berusia 23 tahun. Artinya ketika masa pendidikan ini mulai dari TK-perkuliahan, seberapa banyak seseorang itu mencari ilmu (belajar) berbagai hal tanpa batas, kemudian dari proses belajar itu buahnya adalah seberapa besar dia mengenal dirinya sendiri, apakah terkait dengan bakat/minatnya, mengenal agamanya (memahami asal muasal kehidupan dari mana, bagaimana, dan mau kemana tujuan akhir kehidupan) dan lainnya. Pentingnya menuntut ilmu ini sebagaimana bersabda,"Jadilah engkau (1) orang berilmu, atau (2) orang yang menuntut ilmu, atau (3) orang yang mau mendengarkan ilmu, atau (4) orang yang menyukai ilmu. Dan (5) janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka." (HR:Baihaqi).

 Mengapa hal ini penting?? jawabannya adalah karena di level masa pendidikan ini sangat berpengaruh terhadap level kehidupan selanjutnya. Misalnya ketika seseorang memasuki level perkuliahan (S1), tentunya dengan prodi/jurusannya masing-masing. Maka secara tidak langsung prodi tersebutlah yang mengisi bagaimana metode berpikir yang tepat, dan pada akhirnya menentukan juga bagaimana seseorang tersebut berkarir. Walaupun pendapat ini tidak semua orang menyetujui, namun secara pasti kita menyepakati bahwa what you learn then that's all you can reach (Apa yang kamu pelajari maka sekitar itulah yang dapat kamu jangkau). Contohnya seseorang seniman ketika berusia 30 tahun, apakah lantas dapat memilih menjadi seorang dokter/perawat. Seseorang ahli gizi berusia 25 tahun ke atas apakah dapat mengubah ilmunya menjadi seorang ahli perkapalan dan lainnya. 

Walaupun tentunya hal tersebut balik lagi seperti pernyataan sebelumnya bahwa tidak mustahil seseorang dapat mengubah hidupnya kapanpun dan dimanapun ataupun ketika seseorang memiliki ilmu tertentu kemudian berkarir ke bidang yang lainnya. Namun realitanya bahwa apa yang pelajari secara tidak langsung itulah metodologi cara berpikir kita dan itulah jangkauan yang dapat kita kejar. Ada sesuatu quote sederhana yang saya dikaitkan dengan hal ini bahwa banyak orang saat ini yang menjadikan ilmu agama adalah sebagai pilihan, yang hal itu tentunya tidak tepat. Belajar ilmu agama adalah sebuah kewajiban, bukan pilihan. Maka di level pendidikannya ilmu agama menjadi point yang tidak tertawarkan.

Kemudian level selanjutnya adalah karir/pekerjaan/kegiatan yang dipilih/didapatkan seseorang setelah masa pendidikan. Hal ini menjadi bagian yang sangat penting karena hal tersebut dilakukan setidaknya sampai seseorang tersebut wafat. Tentunya hal ini terhubung/terpengaruh dengan masa sebelumnya. Seberapa besar seseorang mendedikasikan dirinya bermanfaat untuk orang lain, kemudian apakah pekerjaan yang dilakukan halal/haram dan lain sebagainya. Bagaimana keadaan di masa ini, tentunya memberikan pengaruh besar dalam kebahagiaan seseorang dalam hidupnya. Dan Level yang terakhir adalah mencari pasangan hidup. Masa ini adalah bagian hidup yang amat penting, mengapa demikian?? karena pasangan hiduplah yang akan menemani kita hingga ajal menjemput. Tak jarang seseorang yang dianggap berhasil di dua masa sebelumnya namun di masa ketiga ini menemukan seseorang yang tidak tepat maka merasa kebahagiaan belum seutuhnya dirasakan.

Namun jikalau kita menggunakan sudut pandang agama Islam, hidup itu adalah sebuah anugerah dari Allah SWT. Sebagai seorang yang beriman, kita tidak terlepas dari ujian hidup yang Allah SWT berikan tidak lain hal tersebut adalah instrumen yang kita lalui agar semakin dekat kita dengan Allah SWT . Kita tidak dapat seutuhnya mengendalikan bagaimana bentuk perjalanan kehidupan yang akan kita lalui, namun tugas kita adalah mengisi kehidupan dengan baik, dan maksimal sebagai rasa syukur atas rahmat yang diberikan Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun