Mohon tunggu...
Muhammad Faturachman Hafidz
Muhammad Faturachman Hafidz Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya berolahraga, saya gemar belajar hal hal baru yang berhubungan dengan sosial dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menari Hingga Tinggi

27 Februari 2024   14:04 Diperbarui: 27 Februari 2024   14:22 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammad Faturachman Hafidz

12 IPS 5, SMAN 3 Kabupaten Tangerang

            Saat kita membahas tentang daerah Sulawesi Tenggara, maka tidak asing lagi dengan keindahan alam, budaya, dan juga keseniannya. Salah satu kesenian yang sangat terkenal di Sulawesi Tenggara adalah Tari Lulo, Tari Lulo ini merupakan warisan budaya yang kaya dari Sulawesi Tenggara, Indonesia. Tari ini tidak hanya merupakan hiburan, tetapi juga mengandung makna-makna yang mendalam dalam konteks budaya dan tradisi masyarakat lokal.

            Sejak zaman dahulu, Tari Lulo telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Sulawesi Tenggara. Dengan gerakan-gerakan yang elegan dan irama musik yang menghentak, tarian ini menjadi sarana utama bagi masyarakat untuk menyampaikan cerita-cerita nenek moyang, memperingati peristiwa penting, serta merayakan kebahagiaan dan kesedihan. 

Namun, seperti banyak warisan budaya lainnya, Tari Lulo juga menghadapi tantangan dari perubahan zaman dan arus globalisasi yang membawa dampak terhadap nilai-nilai tradisional.

Menyatu Mengikuti Zaman

            Dengan adanya globalisasi Tari Lulo ini mengalami berbagai perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Ada beberapa perubahan dan perbedaan yang terdapat pada Tari Lulo di era sekarang. Perbedaan tersebut terdapat pada pakaian yang dipakai, music atau instrument yang digunakan saat menari, konteks pertunjukannya, serta pemahaman dan penafsiran maknanya.

            Berkembangnya IPTEK dikalangan masyarakat ini dapat memudahkan pelestarian Tari Lulo. Dengan kecepatan adaptasi warga Sulawesi Tenggara menanggapi Tari Lulo pada era globalisai ini membuat masyarakat Indonesia melihat kesenian tari ini. Dengan lagu-lagu yang mengikuti zaman, gerakan kreasi yang baru, dan pakaian yang lebih santai membuat orang menarik melihatnya, dan dapat melestarikan Tari Lulo.

Dahulu pementasan Tari Lulo di pentaskan untuk ritual penyembuhan warga yang sakit, di iringi dengan alat musik tradisional seperti Gong dan gendang, dilakukan dengan gerakan kaki dan tangan diayunkan maju dan mundur serta ke kanan dan ke kiri secara kompak dan disesuaikan dengan iringan lagu.

            Pada saat ini Tari Lulo pementasannya tidak hanya diperuntukan untuk ritual penyembuhan warga yang sakit, melainkan lebih dipentaskan untuk hiburan bagi warga saat ada suatu acara. Saat ini pementasan Tari Lulo tidak lagi mengunakan alat musik tradisional, melainkan menggunakan lagu-lagu yang ada di hiburan malam, serta gerakan gerakannya juga lebih banyak gerakan kreasi yang ditonjolkan.

Menikmati Perkembangan Zaman

            Perkembangan IPTEK sangat memengaruhi semua berbagai aspek di kehidupan ini, salah satunya kebudayaan dan kesenian. Banyak sekali pengaruh dari pekembangan IPTEK di bidang kebudayaan dan kesenian. Mulai dari pementasan, pengiring tari, pelestarian, dan masih banyak lagi. Banyak dampak yang dirasakan dari perkembangan IPTEK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun