"Menulis akan dapat mengangkat derajat seseorang." Kata-kata itulah yang dilontarkan oleh senior editor yang sampai sekarang masih saya ingat ketika saya berkunjung ke salah satu penerbit kenamaan Indonesia 6 tahun silam. Kata-kata tersebut menjadi pemacu untuk diri saya agar lebih meningkatkan semangat untuk menghasilkan tulisan lewat karya.
Setiap penulis pasti akan menemukan pembacanya, untuk itulah saya sampai dengan saat ini terus menulis karena saya yakin tulisan saya pun akan menemukan pembacanya sendiri. Seiring dengan perkembangan zaman pun banyak penulis-penulis muda yang saat ini bermunculan dan menghasilkan karya yang sangat apik dan enak untuk dibaca, itulah mengapa para penulis senior harus meng-upgrade kembali skill kepenulisan yang dimilikinya, agar ilmu kepenulisan yang semakin terasah dengan baik. Hal ini pun selaras dengan kegiatan yang saya ikuti kemarin (22/03) guna meningkatkan ilmu kepenulisan yang saya miliki, saya mengikuti kegiatan pelatihan Sertifikasi "Professional Writer" bersama lembaga pelatihan AR Learning Center. Â Pelatihan ini diselenggarakan dalam platform Google Meet yang berlangsung mulai dari pukul 21.00-22.30 WIB.
Lembaga pelatihan AR Learning Center telah berdiri sejak tahun 2020 yang mengusung tagline sebagai "Pusat Pembelajaran, Pendidikan, Pengkaderan). AR Learning Center mempunyai visi untuk terus berupaya mencerdaskan bangsa melalui berbagai pelatihan baik secara online maupun secara offline yang termasuk undangan maupun janji. Saya mengikuti pelatihan Sertifikasi "Professional Writer" yang dimentori langsung oleh Mas Andre Hariyanto, C.PS., C.STMI., CF-NLP., C.MST., C.TMM., C.SB., C.PI., C.LMA., C.SLHF., CH., CHt., C.IB., CMT-ALC. Setelah mengikuti pelatihan sertifikasi ini, saya nantinya juga akan mendapatkan gelar non akademik C.PW (Certified Professional Writer). Peserta yang mengikuti pelatihan tadi malam berasal dari kalangan penulis dan wartawan yang telah memiliki jam terbang yang tinggi di dunia kepenulisan. Para peserta pun berasal tidak hanya dari wilayah Jabodetabek saja melainkan dari seluruh Indonesia seperti Medan serta wilayah Indonesia Timur.
Ada banyak hal yang saya dapatkan selama mengikuti pelatihan Sertifikasi "Professional Writer" ini, yaitu ada setidaknya 6 cara yang bisa dilakukan sebelum dan sesudah proses menulis, yaitu:
- Membaca
Penulis sangat erat kaitannya dengan membaca, ibarat piring dengan sendok yang saling melengkapi, membaca adalah pelengkap bagi para penulis karena dari membacalah penulis mendapatkan berbagai referensi gaya menulis serta berbagai kosakata. - Menulis
Kebanyakan masalah dari seseorang yang ingin menulis adalah mereka bingung ingin mulai menulis apa, padahal banyak sekali peristiwa yang terjadi di sekitar kita ataupun terjadi dengan diri kita sendiri. Tulislah berdasarkan apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan. Menulis itu sejatinya adalah pekerjaan yang mudah, yang membuat sulit adalah pikiran dan diri kita sendiri. Tulis saja dahulu jangan takut salah, karena jika tulisan salah masih dapat direvisi setelahnya. - Membaca Ulang
Setelah kita melakukan proses menulis tadi, jika dirasa ada kata yang kurang pas, kitab isa merevisinya dan mengeditnya kembali. Penulis sejatinya membuat tulisan yang enak untuk dibaca dengan tata gaya bahasa yang rapi serta mudah dimengerti. Kesalahan dalam menulis itu wajar sekali, penulis profesional pun tidak luput dari kesalahan menulis atau yang sering dinamakan Saltik (Salah Ketik) yang dalam bahasa populernya adalah typo. - Jangan Cepat Merasa Puas
Kebanyakan penulis saat ini adalah cepat merasa puas terhadap hasil karya tulisan yang sudah dibuatnya sehingga mereka merasa malas atau tidak perlu menulis lagi. Inilah anggapan yang salah, karena jika ingin menjadi penulis profesional setidaknya seorang penulis terus menulis dan melewati beberapa proses dari jatuh hingga bangkit kembali. - Menguji Karya Tulisan Tersebut
Setelah kita menulis sesuatu, entah itu tulisan singkat maupun tulisan panjang, ujilah karya tulis tersebut di hadapan teman, kerabat, atau keluarga. Ajaklah mereka untuk membaca tulisan kita serta jangan sungkan atau malu untuk meminta kritik dan penilaian. Sejatinya kritik dan penilaian ini akan sangat membantu untuk memperbaiki tulisan kita menjadi lebih baik ke depannya. - Mencari Teman yang Sefrekuensi
Dalam proses menulis itu sebaiknya perlu didampingi oleh teman-teman yang sefrekuensi dan menaruh minat lebih terhadap dunia literasi, agar kita semakin termotivasi untuk berkarya lewat tulisan lebih banyak lagi.
***
Kemudian dalam sesi pelatihan tersebut, Mas Andre Hariyanto selaku mentor juga menjelaskan tata cara membuat judul yang baik untuk sebuah tulisan, karena judul adalah kesan awal pembaca untuk membaca tulisan kita, meskipun judul adalah yang dibaca pertama kali, tetapi membuat judul tulisan tidak harus pertama kali bisa saja setelah tulisan selesai, judul baru dibuat. Judul dalam sebuah tulisan juga bisa dibuat dengan menggunakan huruf, kata, frase, kalimat, gambar, angka, ataupun kombinasi semuanya. Buat para penulis di mana pun kalian berada, tetaplah menulis karena sejatinya dengan menulis dunia akan mengenalmu. (DEW)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H