Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keterbatasan Tak Halangi Danti Nirmala untuk Berprestasi

30 Mei 2019   10:08 Diperbarui: 31 Mei 2019   11:03 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanah Suci Mekkah Almukarramah (Sumber: Deras.co.id)

Masa muda adalah sebaik-baiknya masa untuk sebanyak-banyaknya berkarya serta memberikan inspirasi bagi orang-orang di sekitar, jangan sampai masa muda yang telah Tuhan berikan kepada kita hanya kita isi dengan kegiatan yang tidak ada manfaatnya, dan cenderung ke arah negatif.

Dalam artikel kali ini, saya akan menceritakan satu sosok anak muda inspiratif yang kisahnya Insya Allah bisa memberikan teladan pula bagi anak-anak muda lain di Indonesia. Dia adalah seorang wanita muda bernama Danti Nirmala.

Danti Nirmala---atau yang biasa disapa dengan Danti adalah salah satu potret nyata sosok anak muda yang memberikan inspirasi bagi anak-anak muda lainnya di tengah kekurangan yang dia miliki.

Kekurangan yang dimaksud di sini, bukan kekurangan dari segi fisik. Namun yang Danti alami dalam kehidupannya ini adalah lebih kepada kekurangan dari segi finansial. Sejak 26 tahun yang lalu, Danti dibesarkan di lingkungan keluarga yang boleh dikatakan bukan berasal dari keluarga yang berada.

Kebetulan dari Danti lahir, ibundanya membesarkaan dia seorang diri karena sejak dalam kandungan, Danti sudah ditinggal oleh ayahnya sehingga beliau harus mengambil peran mencari nafkah juga. Ibundanya bekerja sebagai buruh cuci di rumah orang lain.

Danti dan Ibunya (Sumber: Dokumen pribadi)
Danti dan Ibunya (Sumber: Dokumen pribadi)

Dari Danti duduk di bangku Taman Kanak-kanak, ibundanya bekerja di rumah seseorang yang bernama Alm. Bapak Martopo. Ibundanya memilih pekerjaan sebagai buruh cuci karena beliau tidak ingin kehilangan waktu bersama Danti juga.

Padahal untuk lulusan SMA, Ibundanya bisa saja bekerja di toko atau tempat lain, tetapi tidak beliau lakukan agar tetap bisa mempunyai waktu yang banyak untuk memperhatikan dan mendidik Danti.

Ketika Danti dewasa, dirinya bersyukur karena ibundanya memilih pekerjaan ini jadi Danti tidak pernah merasakan kekurangan waktu dan kasih sayang dari ibundanya. Danti adalah anak semata wayang dari Ibundanya yang bernama Ibu Epi.

Penghasilan yang tidak seberapa serta bisa dibilang pas-pasan yang ibunda Danti dapatkan dari hasil mencuci pakaian dari rumah ke rumah membuat Danti dan Ibundanya harus berjuang untuk berhemat dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun