Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dengan Menulis, Banyak Kejutan Tak Terduga Menghampirimu!

4 Oktober 2017   20:35 Diperbarui: 5 Oktober 2017   05:16 2381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menulis dapat mengangkat derajat seseorang, maka dari itu menulislah." Saya masih ingat betul kata-kata yang pernah diutarakan dari salah seorang senior editor di penerbit buku besar Elex Media Komputindo.

Ya, memang betul adanya bahwa, dengan menulis derajat seseorang bisa terangkat, namun tentunya bukan menulis yang dapat memicu keburukan melainkan menulis yang memicu kebaikan bagi yang membacanya. Tepat 2 minggu yang lalu yakni tanggal hari rabu, 20 september 2017, saya mendapat sebuah kejutan tidak terduga dari menulis. Kejutan apa yang saya maksud? Alhamdulillah salah satu artikel yang saya tulis di Kompasiana berhasil terpilih menjadi juara 2 oleh Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jakarta dalam acara Penganugerahan Jurnalistik MH.Thamrin yang ke-43 dalam kategori artikel feature citizen journalist.

Senang? Iya. Bangga? Tentu saja. Tidak menyangka? Apalagi. Jujur, saya benar-benar tidak menyangka bisa mendapatkan anugerah di ajang paling bergengsi bagi insan jurnalis di Indonesia. Karena apa? Saya sadar, saya ini masih anak bawang dalam dunia jurnalistik, ilmu saya pun tak seberapa dibandingkan para nominasi-nominasi penerima penghargaan tersebut.

Acara yang diselenggarakan di Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta (Kantor Gubernur DKI Jakarta) ini berlangsung siang hari yang dimulai pukul 13.00 WIB, namun saat itu Gubernur DKI Jakarta, Bapak H. Djarot Syaiful Hidayat berhalangan hadir untuk memberikan penghargaan.

Sebanyak 30 nominee penerima penghargaan yang terdiri dari media massa, media elektronik, media cetak hadir di Balaikota. Jujur, ini adalah pengalaman pertama saya menerima penghargaan yang sangat keren tersebut. Bayangin jadi pemenang aja saya enggak pernah sama sekali.

Sedikit cerita bagaimana saya bisa terpilih sebagai salah satu nominasi pemenang dalam Anugerah Jurnalistik dari PWI DKI Jakarta tersebut. Senin pagi, saya menerima email dari tim panitia PWI DKI Jakarta, yang menyatakan bahwa salah satu artikel saya di Kompasiana tentang kuliner khas Jakarta terpilih sebagai nominasi pemenang di acara tersebut. Sontak saja saya kaget, karena saya merasa tidak mengirim artikel saya tersebut untuk dilombakan ke dalam Ajang Penganugerahan Jurnalistik tersebut.

Saya sempet diam lama serta berfikir keras, bagaimana kok artikel saya tersebut bisa masuk nominasi. Apakah tim panitia ini salah orang? Pikir saya saat itu. Namun, ternyata tim panitia benar tidak salah orang, karena ada salah satu panitia yang menghubungi saya dan berkata bahwa benar artikel saya terpilih sebagai salah satu nominasi pemenang. Oke, saya gak tahu siapa yang mengikutsertakan artikel saya hingga bisa jadi salah satu nominasi pemenang, saya menyimpan rasa keingintahuan saya dan saya baru akan menanyakannya pada panitia pada saat hari H.

Rasa terharu menyelimuti perasaan saya. Seolah saya benar-benar tidak percaya akan menjadi salah satu nominasi di ajang bergengsi tersebut. Namun, ketika tiba hari H, panitia memberitahu saya bahwa kenapa artikel saya bisa terpilih, karena panitia mencari-cari sendiri artikel yang berkaitan dengan Jakarta dan yang menurut panitia isinya bagus, layak serta komprehensif. Karena untuk kategori Citizen Journalist ini adalah kategori yang terbilang baru diikutsertakan dalam Ajang Penganugerahan Jurnalistik.

Tim panitia di sana juga berkata, dari 600 karya yang masuk ke meja panitia PWI DKI, disaring kembali menjadi 150 karya, setelah disaring menjadi 150 karya, kemudian disaring menjadi 30 karya. Nah, yang 30 karya ini yang diundang ke BalaI Agung untuk menerima penghargaan.

Suasana di Balaikota DKI Jakarta | Sumber: dokumen pribadi
Suasana di Balaikota DKI Jakarta | Sumber: dokumen pribadi
plakat kebanggaan! hehehe | Sumber: dokumen pribadi
plakat kebanggaan! hehehe | Sumber: dokumen pribadi
Saya pun mengambil kesimpulan atas peristiwa yang tak terduga yang saya alami ini, bahwa apa yang kita tulis tidak akan pernah sia-sia. Tulisan yang kita buat pasti akan menemukan pembacanya. Maksudnya menemukan pembacanya? Pasti ada kok yang suka dengan tulisan yang kita buat, maka dari itu stop berpikiran "ngapain gue nulis, toh gak ada yang baca ini."

Setidaknya ada 3 cara dari saya, agar bisa terus konsisten dalam membuat tulisan. Simak ulasannya berikut ini:

  •  Menggali Ide Lebih banyak lagi dalam Menulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun