Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Serba-serbi Menjadi Petugas Paskibraka yang Harus Diketahui

22 Agustus 2017   12:18 Diperbarui: 22 Agustus 2017   19:29 8900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Kompas TV

Menjadi tim Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) memang selalu menjadi tim yang paling memukau dan selalu menjadi tim yang menyita perhatian saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara. Walaupun hari Kemerdekaan sudah lewat hampir seminggu, tapi Euforianya masih terasa bukan, sampai sekarang?

Ya, bagi saya pun sama. Saya sangat terpukau elihat para petugas Paskibraka yang dengan gagah, tampan, dan cantik turut serta mengibarkan bendera merah putih setiap tanggal 17 Agustus di Istana.

Dalam hati saya membatin "Kapan ya saya bisa menjadi pemuda pemudi terbaik pilihan Se-Nusantara untuk turut serta hadir mengibarkan bendera merah-putih di istana?" tentu, di usia saya yang sudah menginjak seperempat abad ini mungkin itu hanya sebuah khayalan. Yaiyalah wong yang dipilih itu kan biasanya adik-adik yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. 

Jadi baru-baru ini, saya membaca sebuah artikel bagus di salah satu koran Nasional yang isinya kurang lebih menceritakan tentang serba-serbi menjadi tim Paskibraka Nasional yang terpilih untuk turut serta mengibarkan bendera merah putih di Istana Negara. 

Tentu, artikel seperti ini memang saya nantikan. Karena jujur, saya ingin tahu gimana sih adik-adik yang cantik dan ganteng serta gagah itu bisa terpilih untuk hadir di Istana Negara mewakili sekolahnya untuk turut serta mengikuti upacara bersama Presiden dan tamu-tamu kehormatan lainnya?

Menjadi seorang anggota Paskibraka adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Tidak sembarang orang bisa menjadi bagian dari pasukan tersebut. Dibutuhkan kesiapan mental dan fisik yang tidak main-main. Jadi memang, mereka yang terpilih adalah siswa dan siswi yang mempunyai prestasi gemilang di sekolahnya. Seleksi yang dilakukan pun berjenjang, mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, sampai tingkat nasional.

Nah, mau tahu seleksi yang harus diikuti apa saja? Ada 5 seleksi tahapan yang harus diikuti petugas Paskibraka untuk bisa sampai lolos menjadi petugas pengibar bendera di Istana Negara. Berikut ulasannya dari saya:

  • Seleksi Kesehatan

Pertama kali, siswa dan siswi yang terpilih, langsung menjalani pemeriksaan kesehatan. Yakni dilakukan pemerikasaan urine. Untuk menghindari segala bentuk kecurangan, biasanya tes ini langsung dilakukan begitu mereka hadir di tempat penyeleksian. Kenapa begitu? Karena dikhawatirkan ada yang coba-coba "membersihkan" supaya hasilnya negatif. Setelah pemeriksaan urine, test kesehatan belum selesai sampai di situ. Karena dilakukan lagi pemeriksaan dari pengukuran tinggi dan berat badan, pengambilan sampel darah, pemeriksaan gigi, dan sebagainya.

  • Seleksi Kesamaptaan (Seleksi Jasmani)

Apa itu seleksi Kesamaptaan? Ini merupakan seleksi kekuatan jasmani. Karena tentu, menjadi petugas Paskibraka dibutuhkan jasmani yang benar-benar sehat. Seleksi ini terbagi 2, yakni Seleksi Kesamaptaan A dan Kesamaptaan B. Di mana seleksi Kesamaptaan A diharuskan lari mengelilingi lapangan dengan jarak 400 meter selama 12 menit dan seleksi Kesamaptaan B diharuskan lari mengelilngi dua tiang membentuk angka 8, lalu dilanjutkan dengan sit up dan push up masing-masing selama satu menit. Wow! Alangkah beratnya seleksi menjadi Petugas paskibraka tingkat Nasional, ya!

  • Seleksi Peraturan Baris Berbaris

Kenapa harus dilakukan seleksi baris berbaris? Ya, inilah yang merupakan seleksi cukup penting untuk petugas Paskibraka. Karena dari seleksi ini benar-benar berguna untuk melatih disiplin, patriotism, dan tanggung jawab. Adapun materi dalam peraturann baris berbaris ini mencakup sika[ sempurna, hormat, jalan di tempat, sikap istirahat, lencang kiri, lencang kanan, dan sebagainya.

Ilustrasi dari Kompas TV
Ilustrasi dari Kompas TV
  • Seleksi Akademik, Pengetahuan Umum, dan Psikotest

Seleksi yang satu ini, melatih kemampuan akademik untuk para calon petugas Paskibraka tingkat Nasional. Tes ini mengharuskan para calon petugas Paskibraka Nasional berhadapan dengan kertas. Materi apa yang diujikan?

Materi yang merupakan mata pelajaran di sekolah, yakni bahasa Indonesia, matematika, ilmu pengetahuan alam (IPA). Dan untuk pengetahuan umumnya, ada materi tentang kepaskibraan, pengetahuan nasional, dan internasional yang diujikan.

Tidak hanya tes di atas yang harus dilewati calon petugas Paskibraka Nasional, setelahnya, ada tes psikotes. Tes ini digunakan untuk menyeleksi para peserta berdasarkan pada psikologi setiap individu.

  • Seleksi Wawancara

Setelah keempat rangkaian tes di atas dilalui peserta, seleksi terakhir yang harus dilalui peserta calon Paskibraka Nasional adalah seleksi wawancara. Seleksi ini digunakan untuk menyeleksi peserta berdasarkan kemampuan, mental, dan ideologi peserta. 

Para peserta harus memiliki motivasi yang positif baik sebelum maupun sesudah seleksi. Seleksi wawancara ini dilakukan dengan menggunakan bahasa inggris. Meskipun banyak suka dukanya, Paskibraka bisa menjadi wadah yang baik untuk berekspresi dan berprestasi.

***

Nah demikianlah 5 tahapan seleksi yang harus dilalui para petugas Paskibraka untuk bisa sampai terpilih menjadi petugas Paskibraka yang turut serta hadir di Istana Negara dalam rangka memeringati Hari Kemerdekaan. 

Tidak main-main seleksi yang harus mereka lalui. Butuh mental serta fisik yang kuat untuk sampai dalam acara paling bergensi, yakni mengibarkan bendera merah putih di Istana Negara beserta Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, Tamu Undangan kehormatan, dan jajaran Para Menteri. (DEW)

"Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam" -Ir. Soekarno-

"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia." -Ir. Soekarno-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun