Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

5 Cara Atasi Galau Melihat Teman yang Menikah Lebih Dulu

20 Juli 2017   10:40 Diperbarui: 10 November 2017   13:28 9070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hayolooo si A udah nikah, si B udah dilamar. Terus lu kapan? Masih aja di usia setengah abad sendiri. Hayoloo, ditinggal nikah temen terus deh." Pikiran semacam ini terus menghantui benak para single ketika melihat foto-foto pernikahan berseliweran di sosial media. Walaupun mau mengelak dari pemikiran itu, rasanya pasti akan tetap kepikiran, kan? 

Yuk, hidup mah dibuat simple aja. Buang jauh-jauh deh pikiran kayak begitu. Balik lagi coba ke point nomor dua, gak ada yang namanya lomba-lombaan dalam pernikahan. Karena kegalauan tidak berakhir hanya dengan pernikahan kok. Kata temen saya yang udah menikah nih, "segala beban hidup belum berakhir ketika sudah menikah. Justru setelah menikah, kita masih akan diuji oleh hal-hal lain. Berhentinya manusia diuji itu adalah ketika mati.

So, jangan berpikir enaknya aja setelah nikah, karena masih akan ada ujian yang lain." Begitu sih. Jadi intinya apa? Jangan berpikiran negatif dengan perkataan semacam ini di pikiran kita "kenapa sih gue belom dapet jodoh kayak temen-temen yang lain? Apa karena gue kurang menarik? Kurang asyik? Kurang gaul? Padahal kalau boleh GR dikit sih, temen-temen gue yang banyak udah menikah itu, gak lebih pinter dan cantik daripada gue, tapi mereka ada jodohnya. Lha, gue masih begini-begini aja." Kurang-kurangin deh mikir yang macam begitu.

Kamu nggak perlu jadi perempuan yang lebih lemah hanya karena pria-pria suka sama perempuan manja. Kamu ga perlu jadi perempuan pura-pura bodoh hanya karena pria minder sama perempuan yang pendidikannya tinggi. Kamu juga nggak harus menggampangkan diri untuk menerima ajakan sembarang pria hanya karena kamu kesepian.

sumber: liputan 6
sumber: liputan 6
  • Tawarkan Bantuan ke Teman yang Mau Menikah

"Gimana sih, masa tips mencegah kegalauan malah harus bantuin temen nikah. Itu mah nanti galaunya jadi nambah 3 kali lipat dong." Pasti banyak deh yang mikirnya kayak gitu. Hehehe.

Sebagai single, kita harus banyak belajar dari yang sudah berpasangan. Apalagi yang sudah menikah. Bantulah temen-temen kita yang sedang mempersiapkan pernikahannya. Bantu mereka ketika mau lihat-lihat catering, ikut temenin mereka ketika mau melakukan DP gedung resepsi (bukan bantuin ikut bayarin DP nya yah. Hehehe), dan bantu mereka ketika sedang melihat-lihat souvenirpernikahan. Itu sih yang biasanya saya lakukan ke temen-temen saya yang mau menikah.

Walaupun mereka adalah teman kita, gak seharusnya kita merasa iri dengan status mereka yang sudah menikah. Sebaliknya, kita seharusnya belajar untuk mempersiapkan diri kalau waktu untuk menikah sudah menjadi giliran kita nanti.

  • Fokus Terhadap Kewajiban dan Kerjaan

Nah terakhir dari saya nih, supaya kita gak baper (bawa perasaan) melulu melihat teman nikah, melihat foto-foto teman nikah membanjiri sosial media, ya udah hal yang paling bermanfaat dan paling mulia dilakukan adalah fokus terhadap apa yang jadi kewajiban, apa yang jadi kerjaan kita. Misalnya yang sederhana coba, orangtua kita udah maksimal kita bahagiain belum? Jangan sampai kita rugi, karena semasa singledan belum menikah, kita melewatkan kesempatan untuk membuat bahagia orangtua. Tanya aja "Mah, pah. Lagi butuh apa? Nanti abis gajian biar aku beliin. Atau nanti kalau ada rezeki biar aku beliin." Mendapat pertanyaan kayak gitu aja, orangtua kita udah bahagia kok. Ya emang berbakti pada kedua orangtua tuh tak hanya saat kita belum menikah saja, tapi setelah kita menikah pun kita wajib berbakti.

Cuma kan lebih maksimalnya saat kita belum menikah, belum punya tanggungan untuk keluarga kecil nanti pasca menikah. Saya pernah mendengar suatu kata-kata dari seminar pra nikah yang intinya begini "minta doa sama orangtua, minta restu sama orangtua, minta maaf sama orangtua bagi kalian-kalian yang single belum menikah. Karena doa orangtua itu sangat cepat dikabulkan-Nya. Pokoknya sebelum menikah ini adalah saat yang paling maksimal untuk bahagiain orangtua, saat yang paling maksimal untuk berprestasi dan berkarya."

sumber: http://fatkahzu.blogspot.co.id
sumber: http://fatkahzu.blogspot.co.id
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun