Perayaan Hari Buku Nasional yang bertepatan dengan ulang tahun Perpustakaan Nasional seolah menguatkan ikatan buku dan perpustakaan. Seperti yang selalu diajarkan, buku adalah sumber pengetahuan, dan perpustakaan adalah gudangnya.
Dengan begitu, perpustakaan juga diharapkan mampu meningkatkan kegemaran membaca, memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan, untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa, seperti yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007.
Jangan Harap Bisa Menulis Kalau Tidak Suka Membaca
Siapa di sini yang berkeinginan menjadi seorang penulis buku, baik penulis novel atau penulis buku-buku non fiksi? Percayalah, seorang penulis itu memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan aktivitas membaca buku. Jangan harap bisa menulis, kalau malas untuk membaca buku. Karena sumber referensi seorang penulis untuk menuangkan tulisannya adalah dari membaca buku. Penulis dan buku adalah dua elemen yang tidak terpisahkan dan saling melengkapi.
Sebagian anak-anak kecil ketika ditanya “Dek, cita-cita kamu kalau sudah besar mau jadi apa?” pasti rata-rata menjawab “Mau jadi insinyur, mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi guru.” Jarang saya mendengar ucapan “Mau jadi penulis buku.” Hehehe saya juga dulu begitu, ketika masih duduk di bangku taman kanak-kanak, cita-cita saya mau jadi seorang guru.
Namun, makin dewasa saya semakin paham, kalau ada seorang profesi yang tak kalah mulia dan membanggakan. Yakni menjadi seorang penulis buku. Karena apa? Karena seorang penulis buku yang menulis buku-buku yang bermanfaat, sejatinya dia telah melakukan investasi untuk akhiratnya kelak. Bayangkan jika tidak ada seorang penulis buku, mungkin kehidupan kita tidak akan terang dengan cahaya ilmu pengetahuan. Salah seorang penulis buku bergenre nonfiksi favorit saya di Indonesia adalah Tere Liye dan Muhammad Assad. Sungguh, membaca tulisan mereka, saya menjadi terpacu untuk berbenah menjadi pribadi yang baik, menjadi anak muda yang produktif.
***
Peringatan Hari Buku Nasional hanyalah upaya kecil untuk meningkatkan budaya baca dan kecintaan terhadap buku. Karena dengan membaca, kita bisa meningkatkan kualitas kehidupan. Membaca buku, bisa menjadi tanda dimulainya peradaban. Karena ilmu hadir di mana saja. terutama walau hanya dalam sebuah buku. Jangan pernah malas untuk membaca buku, jika kamu ingin menjadi insan yang maju! (DEW)
Selamat Hari Buku Nasional!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H