Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masih Belum Bisa Mengenal Diri Sendiri dengan Baik? Begini Caranya!

9 Maret 2017   09:39 Diperbarui: 9 Maret 2017   22:01 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk pertanyaan pertama:

Ya memang, koneksi orangtuamu banyak, tapi.. apakah kamu bisa mengemban amanah orangtuamu? Atau karena adanya koneksi dari orangtuamu apakah kamu bakalan nyaman dengan pekerjaan yang dipilihkan oleh orangtuamu? Coba renungkan.

Untuk pertanyaan kedua:

Mau sampai kapan kamu mengandalkan modal tampang dan siapkah kamu mendengar suara sumbang yang mengatakan “hah, hanya modal tampang bisa kerja di sini?” dan lagi-lagi apakah nantinya dengan profesi yang mengandalkan modal tampang ini, apakah kamu yakin akan bahagia kerja di sana?

Untuk pertanyaan ketiga:

Jawaban ini terdengar relijius dan penuh keoptimisan. Apakah tidak boleh berkata demikian? Tapi, coba diingat-ingat, perkataan “Tuhan tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sampai kaum itu mengubah keadaan dirinya sendiri.” Artinya, semua itu butuh proses, selain doa usaha itu perlu karena doa dan usaha adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

***

Maka dari itu, kita butuh untuk mengenal diri kita sendiri dengan baik. Agar apa? Agar kita dapat menentukan arah masa depan kita pun dengan baik pula. Gak mudah terbujuk rayu dengan orang lain, dengan mengenal diri kita sendiri nantinya kita akan mempunyai pendirian yang teguh untuk menentukan dan membawa masa depan kita ini.

Maka, dalam buku ini dijelaskan konsep STIFin. Apa itu STIFin? STIFin merupakan akronim dari lima otak manusia. Yaitu Sensing, Intuiting, Feeling, dan Insting—inilah yang disebut Mesin Kecerdasan. Mesin Kecerdasan seseorang itu nggak akan pernah berubah sampai kapan pun. Ini akan terus melekat dalam dirinya. Dari lima mesin kecerdasan tersebut, dalam diri manusia pasti ada yang mendominasi, nah yang mendominasi itulah nanti yang akan menjadi jati diri kita. Jadi Mesin Kecerdasan yang mendominasi inilah yang akhirnya bisa mengenali “Siapa Gue?’ tersebut.

Lanjut lagi,

Di buku ini pun lengkap tersaji kuis sederhana yang tentunya dibalut dengan konsep yang ringan ala anak muda, yang akan membantu mengarahkan “sebenarnya kita itu tipe Mesin Kecerdasan yang mana?” dan setelah kita melakukan uji coba kuis sederhana yang ada dalam buku ini, kita jadi tahu sebenarnya kita itu adalah tipe yang mana, apakah kita termasuk Sensing, Intuiting, Feeling, atau Insting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun