Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Setelah Lulus Kuliah, Pilih Kerja Sesuai Jurusan atau Sesuai Passion?

7 Februari 2017   12:52 Diperbarui: 8 Februari 2017   09:55 7538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: blogruangguru.com

Artikel ini bukan untuk menjadi bahasan yang serius untuk dibaca. Hanya sekadar berbagi pengalaman dari apa yang pernah saya alami, saya baca, saya tahu, dan saya dengar. Beberapa hari yang lalu, ada teman saya yang bertanya pada saya “Menurut lo, passion itu apaan sih? Soalnya, gue mau pindah kerjaan dari kantor gue yang sekarang. Tapi gue gak tau passion gue di mana”

Menaggapi pertanyaan teman saya tersebut, saya berkata padanya “kalo kata gue, passion itu identik dengan bakat. Jadi misalnya, lo punya bakat nulis atau ngeblog, ya lo tekuni passion lo tersebut. Misalnya kayak gue, hobinya nulis, nah kerjanya di dunia tulis-menulis pula.”

Begitulah memang perbedaannya, kerja sesuai dengan passion yang diminati akan jauh lebih menyenangkan dibanding kerja sesuai jurusan kuliah. Banyak di antara teman-teman saya yang mengeluhkan mendapat pekerjaan lantaran memang dia tidak mengikuti passion alias mendapat kerjaan sesuai dengan jurusan kuliah.

Mereka rata-rata berkata, mengambil pekerjaan sesuai jurusan kuliah lantaran mereka tidak tahu lagi bekerja menjadi apa setelah lulus kuliah. Yang ada dipikiran mereka tersebut adalah “Ya sesudah kita lulus kuliah, jadi sarjana, ya haruslah kerja sesuai dengan jurusan kita tersebut dong! Buat apa kuliah mahal-mahal, sampai harus bersusah-susah bikin skripsi tapi kerjanya bukan di jurusan waktu kuliah?”

Apakah kerja sesuai jurusan kuliah salah? Misalnya sarjana ekonomi bekerja di bank itu salah? Tidak salah kok, semua sah-sah saja. toh yang menjalani kehidupan ya diri kita sendiri. Yang salah adalah ketika Sarjana Pertanian atau Sarjana Sastra kerjanya di bank, karena gak nyambung! hehehe

Tapi, kenapa mereka-mereka yang kerjanya sesuai dengan jurusan sewaktu kuliah banyak mengeluh? Ya karena itu tadi, mereka belum tau sebenernya passion yang ada dalam diri mereka di mana. Banyak pula yang setelah lulus karena takut menjadi pengangguran akhirnya asal kerja aja, “asal yang penting dapet kerja, biar gak malu kalau ditanya teman. Biar gak jadi pengangguran. Karena kalau jadi pengangguran kan minder sama yang lain”

***

Percaya atau tidak, setiap mahasiswa pasti bingung, ketika setalah wisuda mau ngapain. Banyak yang masih menganggap bahwa IPK yang tinggi akan cepat dapat kerjaan. Tapi, realitanya sekarang, IPK memang tidak berpengaruh pada kesuksesan. Saya membuktikan sendiri bahwa, teman yang dulunya punya nilai akademis yang bagus ketika kuliah dan teman yang nilainya pas-pasan di bangku kuliah. Ternyata jauh lebih cemerlang kariernya teman yang nilainya pas-pasan didunia kuliah tersebut.

Karena apa? Karena itu tadi, teman yang pintar selalu mengutamakan keidealisannya, ibaratnya “selalu pasang kacamata kuda” hanya lihat lurus kedepan, tanpa lihat kanan kiri, padahal tanpa dia sadari di kanan dan kiri banyak peluang-peluang bagus yang ia lewatkan untuk diambil.

Saya juga turut merasakan bahwa, teman sekolah saya, tepatnya teman saya ketika masih di bangku sekolah menengah pertama,  yang di kelas dulunya biasa-biasa saja, tidak begitu pintar, terlalu abai terhadap apa yang guru sampaikan, dan ketika kami dipertemukan kembali, saya terkejut karena dia telah menjadi pribadi yang sukses sekarang, pribadi yang telah berbicara di depan banyak orang, pribadi yang berdiri untuk memotivasi orang. Dan ternyata memang, teman saya tersebut menekuni apa yang menjadi passionnya. Sungguh masa depan orang itu tidak ada yang bisa menebaknya. Dan semua bisa berubah, yang dulunya buruk tidak selamanya buruk.

Ternyata, passion turut andil dalam pencapaian kesuksesan seseorang. Orang bilang, sarjana –idealnya– bekerja sesuai bidang jurusannya. Kalo nggak sesuai bidang jurusannya, dikatain ‘pemborosan’ anggaran keluarga katanya. Mungkin karena, ‘mahal mahal kuliah dibiayain, tapi ijazahnya gak kepake.’

Orang yang beranggapan kayak gini, biasanya orang yang kurang wawasan. Udah banyak contoh orang yang hidup luar biasa dengan bekerja di bidang yang sesuai, tapi banyak juga orang yang hidup luar biasa bekerja di bidang yang nggak sesuai.

Jadi, saya pun turut menyimpulkan bahwa mereka-mereka yang hidup sukses mulia bahagia, biasanya adalah mereka-mereka yang mengerjakan pekerjaan apa yang ia sukai, kemudian mereka menekuni pekerjaan tersebut, menjadi ahli di bidang yang tengah mereka tekuni. Dan kebanyakan dari mereka-mereka yang bekerja dibidang yang mereka sukai, merkean tidak terlalu mengejar uang, tapi yang mereka cari adalah kepuasan bathin. Baginya, uanglah nanti yang akan mengikuti. Inilah yang dinamakan sebagai ‘’Hobi yang Menghasilkan”

***

Sumber: blog maulasam.id
Sumber: blog maulasam.id
Jadi buat yang masih bingung setelah lulus kuliah mau ngapain, mau kerja sesuai jurusan atau sesuai passion, sama-sama baik. Tapi sekali lagi, kerja sesuai passion jauh lebih menyenangkan. Ikutilah apa yang menjadi kesukaan kita. Jangan ragu untuk mengikuti kata hati karena kata hati tidak pernah salah. Tekuni dan berikanlah hasil yang baik terhadap pekerjaan kita, biasanya, jika kita selalu melakukan hal-hal baik, kebaikan-kebaikan yang lain juga nanti akan datang menghampiri. (DEW)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun