Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Knitting Noodles, Teknik Mengubah Mi Menjadi Karya Seni

30 Desember 2016   14:20 Diperbarui: 30 Desember 2016   17:01 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cynthia Delaney Suwito, anak muda berbakat asal Indoensia yang berhasil membuat rajutan menggunakan mie instan. | Sumber: Channel News Asia, Credit photo by: Mayo Martin

Anak-anak muda Indonesia sekarang ini, semakin banyak yang berkontribusi untuk menghasilkan karya seni yang kreatif dan inovatif yang tentunya membuat decak kagum bagi siapa saja yang melihatnya.

Bermula dari saya yang beberapa waktu lalu, secara tak sengaja melihat salah satu video di Facebook tentang karya seni rupa yang sangat unik dan menarik yang dibuat oleh salah satu anak muda Indonesia. Bagaimana tidak? Anak tersebut membuat karya seni rajutan dengan menggunakan bahan dasar mi!

Apakah saya salah menulis? Tentu tidak, anak muda tersebut membuat karya seni rupa berupa rajutan menggunakan bahan dasar mie, yang di mana biasanya, mi digunakan sebagai bahan pangan yang dapat diolah untuk beraneka macam kudapan, seperti mi goreng, mie rebus, I fu Mie, martabak mi, dan lain sebagainya.

Saya jadi tergugah untuk bertanya–tanya langsung dengan anak muda tersebut. Maka jadilah kami saling bercerita lewat email. Cynthia Delaney Suwito (23) adalah anak muda Indonesia yang sangat kreatif menciptakan ide untuk membuat rajutan berbahan dasar mie. Cynthia—begitu saya menyapanya, telah menggunakan bahan dasar mi instan yang telah dimasak, sebagai bahan untuk membuat karya seninya sejak tahun 2013, dia menuturkan kepada saya, bahwasanya dia memang sering menggunakan berbagai macam benda dalam proses pembuatan karya seninya, karena karena ia tertarik dengan bagaimana benda yang kita—manusia-- gunakan setiap hari, bisa menggambarkan kehidupan manusia.

Salah saju objek yang menurut ia dapat menggambarkan dunia dengan akurat adalah mi instan. Mi instan dikonsumsi oleh mayoritas negara di dunia dan popularitas ini menurut nya mendefinisikan bagaimana kita (manusia) suka dengan sesuatu yang cepat, instan, enak tanpa memperhatikan kegunaannya pada kesehatan.

Lebih lanjut, dara cantik lulusan LASALLE College of The Arts Singapura ini menuturkan kepada saya bahwa sejak kecil ia memang telah suka dengan bidang seni rupa, dan bertambahlah rasa cinta nya terhadap bidang seni rupa sejak ia menempuh pendidikan di LASALLE College of The Arts Singapore pada tahun 2012.

Kemudian, dia bercerita pada saya, sebenarnya tujuan dibuatnya karya seni “Knitting Noodles” ini adalah karena menganggap karya “Knitting Noodles” sebagai contemporary art dan konsep di belakang karya ini adalah kontras dari ide waktu dengan melakukan sesuatu yang lambat dengan sesuatu yang cepat. Dengan menggunakan mi instant, benda cepat ini justru membuat proses merajut lebih lambat dari seharusnya. 

Menurut beberapa sumber yang saya baca pula, setiap harinya, Cynthia menghabiskan 3 sampai 4 jam untuk merampungkan karyanya, di mana dia menambahkan “benang” dari mi instan yang telah dimasak tersebut agar hasil karya rajutan nya dari mi instan tersebut selesai.

Untuk merajut dengan menggunakan bahan dasar mi ini, menurut beberapa info yang saya himpun, Cynhtia menggunakan jarum rajut biasa, sebuah kotak kayu kecil untuk mendukung jarum rajutnya tersebut, alat kecil seperti sisir, dan pengering rambut untuk mengeringkan mie instan yang telah dimasak tersebut.

Proses merajut menggunakan mie instan | Sumber: Cynthia Delaney Suwito Website
Proses merajut menggunakan mie instan | Sumber: Cynthia Delaney Suwito Website
instant-noodles-art-5-data-resize-58660884b47e61281d70f486.jpg
instant-noodles-art-5-data-resize-58660884b47e61281d70f486.jpg
Cynthia Delaney Suwito, anak muda berbakat asal Indoensia yang berhasil membuat rajutan menggunakan mie instan. | Sumber: Channel News Asia, Credit photo by: Mayo Martin
Cynthia Delaney Suwito, anak muda berbakat asal Indoensia yang berhasil membuat rajutan menggunakan mie instan. | Sumber: Channel News Asia, Credit photo by: Mayo Martin
Dan menurutnya, seorang pekerja seni di bidang seni rupa dikatakan kreatif apabila dia dapat menggambarkan apa yang ingin dia katakana dengan jujur dan dari hati. 

Maksudnya apabila seorang pekerja seni itu dapat menghasilkan sesuatu karya yang dibuat sebaik-baiknya dari dalam hati tanpa adanya paksaan. Karena karya seni itu adalah sesuatu yang indah dan tentunya keindahan itu juga akan dilihat oleh orang lain, maka dengan orang lain melihat karya seni kita yang baik dan indah, orang tersebut juga merasakan aura kebahagiaan terhadap karya seni yang kita telah buat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun