Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Lanting Pun Bertransformasi Jadi Camilan Kekinian

7 November 2016   12:46 Diperbarui: 7 November 2016   15:46 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lanting yang renyah dan gurih memang cocok dimakan oleh segala usia | Sumber: Dokumen pribadi Cemilanting Snack

Indonesia negara kepulauan ini, ternyata bukan hanya kaya akan tempat wisata, namun yang patut diketahui, Indonesia kaya akan kuliner dan  makanan ringan yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Kali ini, di artikel ini, saya akan membahas lebih dalam mengenai makanan ringan yang berasal dari Pulau Jawa yang bernama lanting. Mungkin di antara kalian ada yang sudah mencicipi lanting?

Lanting, cemilan berbahan dasar singkong yang dibuat berbentuk seperti angka 8 pada umuumnya, tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Makanan renyah tersebut bisa didapatkan di berbagai warung, toko, dan swalayan seantero Indonesia. Menurut berbagai info yang saya baca, daerah Kebumen memang terkenal sebagai pusat jajanan lanting. Tepatnya di Desa Lemah Duwur, Kecamatan Kuwarasan. Desa yang namanya berarti 'lemah (tanah) duwur (tinggi)' itu merupakan sentra perajin lanting. Lanting yang renyah ini memang selalu menjadi primadona bagi siapa saja yang mencicipinya.

Baru-baru ini, saya ingin sekali mencicipi lanting. Karena biasanya saya jika ingin makan lanting, harus nitip dulu ke teman yang baru pulang bepergian dari Kebumen. Tapi saat ini, karena semakin majunya pemasaran di era digital, cemilan lanting ini bisa dibeli juga dengan order secara online. Hal itulah yang saya lakukan juga. Saya membeli lanting lewat online. Ternyata varian rasa lanting kini sudah bermacam-macam. Lanting yang dulu sering saya makan, paling-paling hanya sebatas asin dan pedas manis. Tapi kini, cemilan lanting ini sudah dibuat berinovasi dengan berbagai pilihan rasa. Hal tersebut menarik perhatian saya untuk mewawancarai sang owner.

Dari namanya saja, sudah terdengar unik dan menggelitik. Ya usaha ini bernama “Cemilanting Snack”. saya mewawancarai owner-nya hanya via email karena keterbatasan waktu yang saya dan beliau punyai.

Awal Mula Berdirinya Cemilanting Snack

Pemilik usaha dari Cemilanting Snack ini adalah seorang wanita bernama Ibu Siska. Brand Cemilanting adalah usaha baru Ibu Siska dan suami yang sebenarnya usianya belum sampai ulang tahun. Walaupun untuk proses pengumpulan ide, riset, dan segala persiapannya sudah beliau lakukan cukup lama, grand launching baru beliau lakukan sebulan yang lalu.

“Yang membuat kami amazed dan bersyukur adalah respons masyarakat yang luar biasa dengan hadirnya satu lagi pilihan cemilan di antara berbagai cemilan yang sudah marak di pasar saat ini. Sampai-sampai di minggu pertama kami mulai open order kami kewalahan mengirimkan pesanan ke customer,” ujar Ibu Siska.

Ibu Siska menuturkan kepada saya bahwa motivasi beliau sebenarnya sederhana saja. Beliau berasal dari Jawa yang memiliki beragam cemilan tradisional yang sangat melekat di hati. Contohnya selondok, krecek, rengginang, dan lanting itu sendiri. Makanan-makanan itu sudah susah ditemukan, terutama di kota-kota besar dan hanya bisa dinikmati pas pulang kampung. 

Berawal dari kerinduan terhadap cemilan-cemilan masa kecil itulah yang akhirnya memberikan ide untuk “mendekatkan” kembali cemilan masa kecil dengan memproduksinya sendiri. Awalnya hanya beliau bagi ke lingkungan terdekat seperti keluarga di Jakarta dan teman kantor dan ternyata mereka suka, dari situ beliau dan suami berpikir untuk menjualnya agar bisa lebih dinikmati masyarakat luas, siapa tahu ada yang merasa menemukan kembali “rasa rindu” masa kecil seperti beliau.

Aneka rasa dari Cemilanting Snack | Sumber: dokumen pribadi Cemilanting Snack
Aneka rasa dari Cemilanting Snack | Sumber: dokumen pribadi Cemilanting Snack
Proses Pembuatan Cemilanting Snack

Adapun pembuatan Cemilanting Snack ini menurut apa yang dituturkan Ibu Siska kepada saya, “Proses pembuatannya kami bekerja sama dengan para penjual lanting lokal di daerah Gombong. Mereka membantu memproduksi bahan dasar lantingnya dan kami yang meracik sendiri bumbunya. Memang kami sengaja menyerahkan pembuatan lanting pada ahlinya yang memang sudah teruji puluhan tahun dan kami modifikasi dengan memberikan variasi rasa beragam dan kemasan yang lebih modern,” ujar Ibu Siska.

***

Saat ini, Cemilanting Snack memang hanya dipasarkan secara online mengingat fenomena jualan online yang saat ini diberikan wadah seluas-luasnya termasuk kecanggihan media sosial yang makin beragam. Hal itulah yang membuat pemasaran Cemilanting Snack terpusat dari pemasaran secara online saja. Media online membuat para pebisnis bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas di mana pun mereka berada daripada hanya membuka toko secara fisik.

Lanting yang renyah dan gurih memang cocok dimakan oleh segala usia | Sumber: Dokumen pribadi Cemilanting Snack
Lanting yang renyah dan gurih memang cocok dimakan oleh segala usia | Sumber: Dokumen pribadi Cemilanting Snack
Dengan pemasaran yang dilakukan lewat online saja ini, bisa lebih mudah untuk dilakukan riset kecil-kecilan untuk memetakan target market dan segmen masyarakat mana yang paling banyak menyukai produk yang ditawarkan sehingga bisa lebih mudah dilakukan review terhadap berbagai produk yang dipasarkan.

***

Saya pun bertanya, mengapa Ibu Siska, sang owner Cemilanting Snack ini lebih tertarik untuk menjual produk lanting. Mengingat sekarang ini, cemilan yang berbau “kekinian” telah menjamur di Indonesia. Beliau berkata, “Seperti yang di awal tadi, ide awalnya hanya ingin “mendekatkan” kembali cemilan masa kecil yang biasanya hanya didapat pas pulang kampung. Tapi kami sadar kalau hanya berkutat dengan 1 rasa saja segmen customer-nya mungkin terlalu kecil, sedangkan saat ini pengguna media online atau social media mayoritas anak-anak muda di range 17 – 25 tahun yang sangat ngikutin banget apa yang lagi “happening” atau kekinian, jadi kami mencoba naikin kelas lanting ke level yang lebih tinggi dengan memodifikasinya dengan rasa-rasa yang kekinian dengan kemasan yang menarik dan modern. Rasa-rasa yang kami tawarkan beragam dengan nama-nama yang lebih kekinian seperti:

  • Chocolate brownie
  • Smoke beef
  • Spicy Blackpepper
  • Cheezy Breezy
  • Classy garlic

Untuk 3 varian pertama yang saya sebutkan di atas, belum pernah diproduksi di tempat lain, Dan ternyata berhasil sih mbak sejauh ini segmen anak-anak mudanya juga tertarik membeli produk kami” dan kemarin saya pun turut mencoba varian rasa: Smoke Beef, Spicy Blackpepper, dan Cheezy Breezy. Menurut saya rasa dan bumbunya pas tidak berlebihan. Dan cocok juga untuk lidah orang Indonesia pada umumnya.

Tempat penyimpanan Cemilanting Snack yang tengah siap untuk dipasarkan ke pembeli | Sumber: dokumen pribadi Cemilanting Snack
Tempat penyimpanan Cemilanting Snack yang tengah siap untuk dipasarkan ke pembeli | Sumber: dokumen pribadi Cemilanting Snack
Tentunya setiap pelaku bisnis di mana pun memiliik harapan untuk bisnis yang tengah dijalani. Sama seperti Ibu Siska ini, ke depannya untuk produk Cemilanting Snack ini adalah, “Tentu Cemilanting ini bisa lebih dikenal luas lagi oleh masyarakat, usahanya juga bisa lebih berkembang lagi dan terakhir mungkin klise dan terlalu muluk-muluk tapi menurut saya itu bisa jd motivasi kami untuk bekerja lebih giat dan terus berinovasi, yaitu Go internasional dan jualan online sangat memungkinkan hal itu. Aamiin,” tutupnya.

Nah, selagi masih muda, marilah berinovasi menciptakan karya nyata yang berguna. Karena seorang pengusaha bukan hanya bermain dari ide tapi juga dari niat dan tekad yang kuat. Karena seorang pengusaha bukan hanya mereka yang punya ide kreatif, tapi juga bermodalkan tekad yang kuat dan semangat serta doa yang tidak pernah putus. (DEW)

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun