Membuat wajah wanita menjadi cantik adalah salah satu tugas wajib dari seorang Make Up Artist atau yang disingkat dengan MUA. Kini, di sosial media Instagram telah banyak sekali orang-orang yang menekuni profesi tersebut. Profesi make up artist memang profesi yang membutuhkan keahlian khusus, jikalau tidak pandai-pandai untuk merias wajah seseorang sebaiknya jangan coba-coba menekuni profesi tersebut.
Berawal dari saya yang memfavoritkan salah satu make up artist profesional asal Indonesia yang telah dipercaya oleh banyak figur papan atas Indonesia untuk mempercantik wajah mereka. Siapakah dia? Ya, dia bernama Vizzily Vizya. Atau biasa disebut Vizzily. Kak Vizzily—begitu saya memanggilnya, saat ini telah mendapatkan follower di Instagram kurang lebih 139.000 dan telah banyak melakukan aktivitas roadshow, beauty class di berbagai kota-kota besar di Indonesia.
Karena keterbatasan waktu yang saya dan kak Vizzily punyai, maka saya hanya bertanya-tanya dengannya lewat chat Whatsapp. Saya tertarik untuk mewawancarainya lebih dalam, karena saya suka sekali dengannya ketika merias wajah seseorang. Teman saya yang kebetulan baru saja menikah juga memakai jasa kak Vizzily untuk merias dirinya dalam acara akad nikahnya. Dan hasilnya sungguh bagus dan tidak mengecewakan.
Sejak kecil, Vizzily memang terlahir dari keluarga perias. Ibu dan tante-tante memang perias dan beautician. Berada di lingkungan tersebut membiasakan Vizzily untuk tertarik di bidang tata rias. Akan tetapi, make up hanya sekadar hobi dari kecil (dari TK sudah suka main make up, SD sudah bisa bikin smokey eyes) tapi tidak pernah menjadi cita-cita. Singkat cerita, beliau kuliah di Limkokwing University Malaysia mengambil jurusan multimedia design. Kampus tersebut memang terkenal dengan seninya. Di sana, beliau bersahabat dengan mahasiswi-mahasiswi fashion design dan karena hobi, beliau mulai iseng untuk make up model-model.
Dari mulut ke mulut berkembang karena banyak pelanggan, sampai akhirnya Limkokwing University menarik dirinya untuk di-training dan dijadikan tutor make up di fakultas make up tersebut. “Alhamdulillah sampai sekarang, senang sekali bisa menjadi MUA (make up artist) karena bisa bekerja sesuai dengan hobi dan bisa berbagi ilmu dalam #VizzilyRoadshow ke seluruh Indonesia.
Suka Duka Menjadi Seorang Make Up Artist
Saya bertanya kepada beliau perihal suka dan dukanya menjadi seorang make up artist. Beliau bilang, untuk sukanya itu banyak sekali, yang pasti bikin fun dan tidak jenuh karena selalu bertemu dengan orang baru. Dukanya adalah ketika dulu, sewaktu sebelum maraknya profesi MUA (make up artist), pernah dianggap anak kecil sama orang tua dari klien yang beliau riasi wajahnya. Banyak yang tidak percaya bahwa beliau bisa make up. Secara garis besar, beliau bilang menjadi seorang make up artist banyak suka daripada dukanya.
***
Menurut beliau, jika ingin menjadi seorang make up artist profesional, dibutuhkan banyak latihan, dan cari saja orang di sekitar untuk bahan latihan, karena dengan banyaknya jam terbang, kalau memang menjiwai tak perlu belajar ke mana pun pasti akan menemukan teknik dan karakter sendiri. Karena make up itu seni, jadi semua tergantung senimannya.
Pekerjaan apapun, jika dikerjakan sepenuh hati pasti akan sampai juga ke hati yang menikmati hasil karya kita. Jangan pernah cepat merasa puas. Karena kesuksesan biasanya terlahir dari kesukaran, jalan yang terjal, juga air mata. (DEW)
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H