Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengulik Serba-serbi Unik tentang Ketupat

1 Juli 2016   15:12 Diperbarui: 1 Juli 2016   18:31 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menelusuri jejak siapa yang pertama kali membuat ketupat memang masih menjadi pertanyaan. Terbilang unik dan menyenangkan, belum tahu persis siapa pencipta awal mula ketupat ini, jika melihat fakta kebudayaan Jawa sebagai pusat episentrum budaya, maka bisa jadi, asal mula ketupat ini tercipta di Pulau Jawa. Menurut salah satu sumber yang saya pernah baca, ketupat ini ternyata diperkenalkan saat Islam masuk ke tanah Jawa. Oleh salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga

Ya, Sunan Kalijaga adalah orang yang diperkirakan memperkenalkan makanan ini kepada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda.

Dulu sewaktu saya kecil, ibu saya mengenalkan saya proses cara membuat ketupat. Karena waktu itu, orang-orang lebih senang membuatnya sendiri daripada beli ketupat yang sudah matang. Lain dulu, lain sekarang. Kalau sekarang mah, orang lebih senang beli ketupat yang sudah jadi alias sudah matang. Karena lebih praktis katanya. Ya, ada benarnya juga, karena memasak ketupat itu sangat lama. Kurang lebih 8 jam lamanya, ketupat itu baru matang. Makanya dulu waktu di rumah saya, masih senang memasak sendiri ketupat Lebaran (bukan beli yang sudah jadi), memerlukan pasokan gas (elpiji) yang banyak. Karena selama 8 jam memasak ketupat melalui kompor gas, makin banyak juga gas yang keluar.

Proses pembuatan ketupat dengan memasukkan isi beras ke dalamnya | Sumber: sabdadewi.wordpress.com
Proses pembuatan ketupat dengan memasukkan isi beras ke dalamnya | Sumber: sabdadewi.wordpress.com
Memang, ada kepuasan sendiri memasak ketupat langsung. Bukan melalui tangan orang lain. Karena kita jadi tahu proses-proses kerumitan nya apa saja. Dari situ juga kita bisa belajar sabar, lho!

Menurut buku yang saya baca lagi, setidaknya ada 7 cara proses pembuatan ketupat dengan menggunakan janur, yaitu:

  • Gulung janur 3 kali pada tangan denngan posisi pangkal janur mengahadap ke atas
  • Ambil janur satu lagi, gulungkan juga pada tangan sebanyak tiga kali, namun kali ini dengan posisi pangkal janur menghadap ke bawah.
  • Buat kedua janur saling bersilangan, namun tetap dalam posisi tergulung
  • Ambil salah satu ujung janur dan putar ke belakang susunan janur
  • Masukkan ujung janur yang sudah diputar ke belakang ke janur yang ada pada posisi tengah, masukkan janur seperti menganyam
  • Teruskan menganyam sampai bawah, lakukan hal yang sama pada ujung janur lain
  • Langsung lakukan penganyaman ke atas pangkal janur. Lakukan kedua hal ini, hingga keduanya berada di bagian atas ketupat

Kok rumit, bingung ya? Sama dong saya juga bingung hahaha. Tenang, proses pembuatan ketupat ini juga bisa dilihat di tautan Youtube berikut ini:

Ya ngapain lah rumit-rumit buat ketupat sendiri, lah jaman sekarang mah praktisnya beli! Memang.. Tapi nggak ada salahnya juga kita melihat dan mengetahui bagaimana proses terciptanya Ketupat yang sering kita makan saat hari Raya Idul Fitri ini, ya kan? Jadi jangan tau namanya aja, tapi gak tau gimana cara buatnya.

Nah ini ketupat yang sudah jadi, disajikan dengan sayur berkuah santan atau dengan opor ayam. ini makanan yang selalu dibuat keluarga saya di Idul Fitri | Sumber : Buku
Nah ini ketupat yang sudah jadi, disajikan dengan sayur berkuah santan atau dengan opor ayam. ini makanan yang selalu dibuat keluarga saya di Idul Fitri | Sumber : Buku
Nah sekian saja ulasan saya ini, mungkin ini adalah tulisan saya terakhir sebelum Lebaran, maksudnya saya nulis lagi abis Lebaran, hehe. Semoga ada manfaat nya ya buat yang baca! Jadi kalian mau bikin olahan ketupat apa nih buat Lebaran nanti? Yuk, tunaikan kewajiban puasa Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi ini dan Selamat menyambut Idul Fitri ya, Kompasianer! (DEW)

Salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun