[caption caption="Sumber gambar : www.loop.co.id"][/caption]
Zaman sekarang adalah zaman dimana kita hidup dalam dunia global. Mengapa? Ya, karena segala interaksi yang kita lakukan pasti berkaitan dengan negara lain. Dimana interaksi antar sesama manusia mempunyai cakupan yang lebih luas, kita tak hanya berinteraksi dengan teman satu negara saja, di zaman sekarang, kita memang dituntut untuk bisa bekerjasama dan berinteraksi dengan berbagai orang di belahan dunia.
Lalu, jika zaman sudah mengharuskan kita untuk “berteman” di berbagai negara apa yang mesti kita lakukan? Salah satunya adalah mempelajari bahasa asing. Mungkin sedari duduk di bangku sekolah dasar atau bangku taman kanak-kanak, kita sudah diperkenalkan dengan bahasa inggris. Ya, memang benar, bahasa inggris adalah bahasa internasional yang paling utama. Semua orang di berbagai belahan dunia manapun dituntut harus bisa mempelajari bahasa inggris karena bahasa inggris adalah bahasa komunikasi utama antar negara-negara di dunia.
Tapi, tak kalah menarik dan pentingnya untuk mempelajari bahasa asing selain bahasa inggris. Contohnya bahasa Korea. Mungkin bagi sebagian orang, belajar bahasa asing hanya bahasa inggris saja sudah cukup dikarenakan biaya untuk les bahasa asing di zaman sekarang tidaklah murah. Untuk sampai ke level mahir berbahasa inggris ataupun berbahasa asing dibutuhkan biaya sampai jutaan rupiah di berbagai tempat kursus ternama.
Tapi, kalau belajar bahasa asing tanpa didampingi guru, memangnya bisa?
Jawabannya bisa! Ya, dalam bahasan kali ini, saya baru saja mewawancarai salah seorang teman saya yang belajar bahasa asing, yaitu bahasa korea tanpa didampingi guru. Perkenalkan, teman saya tersebut bernama Intan. Dia sudah menggeluti belajar bahasa korea sejak 6 tahun yang lalu tepatnya di tahun 2010, Intan sudah mulai belajar bahasa korea sendiri tanpa guru dan tanpa belajar ditempat kursus.
Mengapa saya tertarik mewawancarai Intan yang notabene nya adalah teman saya sendiri sejak saya duduk dibangku sekolah menengah atas? Ya, karena Intan teman saya tersebut konsisten dalam mempelajari bahasa korea sendiri tanpa guru atau tanpa pergi ke tempat kursus. Bukan suatu perjalanan yang singkat bisa sabar dalam mempelajari bahasa Korea.
Saya yang mewawancarainya via surat elektronik menanyakan kepadanya perihal ketekunannya belajar bahasa korea secara otodidak. Intan bercerita bahwa dia mulai tertarik belajar bahasa korea tepatnya sejak duduk di bangku kuliah smester 3. awalnya hanya iseng-iseng saja, soalnya Intan ‘tergelitik’ dengar mereka berbicara karena intonasinya yang menurutnya ‘lucu’, berbeda dengan bahasa Mandarin yang intonasinya atau gaya bicara terkesan ‘marah-marah’ karena cara bicaranya selalu cepat. Intan juga memberikan link youtube nya pada waktu dia belajar bahasa korea sendiri. Boleh dibuka disini dan juga disini
Kemudian menurutnya alasan kenapa bahasa korea itu menarik untuk dipelajari adalah karena dari segi tata bahasa, bahasa korea itu cenderung lebih”bersahabat” dari bahasa-bahasa di kawasan asia timur lainnya. Dan awalnya pun, Intan hanya menonton drama korea kesukaan nya saja di youtube, tapi lama-kelamaan dia jadi tertarik untuk serius mempelajari bahasa Korea.
Intan bercerita kepada saya lewat surel , Dalam sebulan dia hanya menghafal huruf dan cara membacanya, tanpa mengetahui kosakata apapun karena dia ingin familiar dengan huruf-huruf itu. Dia punya buku coret-coretan yang setiap malam sebelum tidur selalu dia coret dengan tulisan aksara Korea (Hangeul).
Setelah Dia hafal dengan huruf-hurufnya, selama tiga bulan ke depan Dia mulai menulis satu per satu kata-kata yang dia tahu dan yang dia ingin cari tahu artinya. Kata-kata itu didapat dari dialog drama atau lirik lagu karena merupakan bahasa sehari-hari yang lebih mudah dimengerti. Dia juga banyak mendengar podcast percakapan bahasa Korea dan menonton video percakapan bahasa Korea di Youtube. Meski tanpa guru, Dia jadi percaya diri untuk belajar.
Emang Gak Susah ya Belajar Sendiri Tanpa Guru?
Intan pun menuturkan bahwa pastilah belajar bahasa Korea sendiri tanpa didampingi guru menemui banyak kesulitan. Dia mengatakan bahwa kesulitan utamanya ada dalam tata bahasa. Sama seperti bahasa-bahasa lainnya, bahasa Korea juga memiliki tata bahasa tersendiri yang menurut nya cukup rumit. Kalau bahasa Indonesia/Inggris/Mandarin umumnya berpola SPOK, tetapi bahasa Korea umumnya berpola ganda KSOP atau SKOP.
Selain itu menurutnya, kesulitan lain dalam mempelajari bahasa korea ada pada latihan mendengar (hearing) karena tidak ada dasar atau patokan khusus cara membaca huruf hangeul.
Disamping itu pula, kesulitan lain menurutnya adalah karena tidak memiliki buku pegangan untuk belajar bahasa Korea. Tapi untungnya Intan, teman saya tersebut sering main-main ke website yang dibuat khusus untuk belajar bahasa dengan native, dan mereka merekomendasikan dia untuk membaca buku pengantar bahasa Korea dasar dari Monash University Australia yang bisa didapat di situs resminya (dalam format PDF) secara cuma-cuma.
Tapi dibalik kesulitan, pasti ada kemudahan. Disamping kesulitan-kesulitan yang teman saya hadapi tersebut, menurut Intan belajar bahasa korea sendiri itu seru, Banyak hal-hal baru yang belum pernah dia pelajari sebelumnya, terutama tentang kultur-kultur mereka yang dia baca dari buku. Selain itu ini juga tantangan untuknya agar bisa jadi pribadi yang mau berusaha untuk melakukan sesuatu sampai batas kemampuannya.
[caption caption="Belajar sendiri tanpa guru menulis tulisan korea / Sumber Ilustrasi: Intan KS."]
[caption caption="Seringnya berlatih membuat Intan mahir menulis korea / Ilustrasi : Intan KS"]
[caption caption="Jangan bosan belatih jika ingin mahir/Ilustrasi : Intan KS"]
Kalau Belajar Bahasa Asing Sendirian tanpa guru, Suka Malas sih, Gimana caranya biar gak malas?
Nah ini, banyak diantara kita yang merasa malas atau ogah-ogahan mempelajari bahasa asing sendiri tanpa guru, tapi tidak bagi Intan teman saya tersebut. Menurutnya Selama belajar bahasa Korea selama enam tahun, dirinya banyak mendapatkan teman orang Korea yang dia temui dari berbagai social media atau situs belajar bahasa.
Biasanya kalau dirinya lagi malas buka buku, dia hanya berbincang dengan mereka. Kalau ada kalimat dan perkataan Intan yang salah, dia minta mereka untuk mengoreksi kesalahannya. Atau kalau ada kalimat yang dia tidak tahu, dia langsung tanya ke mereka dan mereka akan membantu dengan senang hati.
Nah, terakhir nih sebelum saya menyudahi menulis artikel ini, Intan, teman saya tersebut menitipkan pesan untuk anak-anak muda yang ingin bisa lancar belajar bahasa asing sendiri khususnya belajar bahasa korea tanpa guru les :
“ Yang penting punya keinginan dan niat untuk belajar bahasa. Saya akui dulu awal-awal belajar bahasa Jepang dan Perancis secara otodidak kemudian berhenti di tengah jalan karena saya tidak punya niat yang bulat untuk benar-benar mendalami bahasa-bahasa tersebut. Jangan takut mencoba. Dulu juga saya latihan bicara bahasa Korea sendirian tanpa ada yang membantu.
Tidak usah merasa malu dan langsung pesimis kalau nggak bakal mampu belajar sendiri, kalau tidak dilakukan dari sekarang kapan lagi? jangan belajar bahasa Korea karena cuma ikut-ikutan trend demam K-pop. Kalau dari awal niatnya hanya karena oppa-oppa (Oppa yang dalam bahasa Indonesia artinya kakak laki-laki) kalian, nanti kalau oppa-oppa kalian meredup dan menghilang dari dunia per K-pop-an, otomatis niat kalian untuk belajar bahasa Korea juga pasti menghilang dengan sendirinya.”
Nah itulah sedikit cerita inspirasi dari seseorang yang belajar bahasa asing (bahasa korea) sendiri dengan konsisten selama 6 tahun. Intan, teman saya tersebut juga mempunyai segudang aktivitas dan kesibukan di tempat lain, tapi pada akhirnya dia bisa konsisten sampai saat ini bergelut untuk mempelajari bahasa korea sendiri tanpa bantuan guru les atau pergi ke tempat les.
Kalau Intan saja bisa, kitapun juga harus bisa. Karena tidak akan pernah rugi untuk mempelajari hal-hal yang baru, apalagi mempelajari bahasa asing karena memang zamanlah yang menuntut kita saat ini untuk “berteman baik” dengan bahasa-bahasa asing di dunia.
[caption caption="Berkat ketekunan dalam berlatih, Intan mahir bahasa korea sendiri tanpa guru / Ilustrasi : Intan KS"]
Jadi manakah bahasa asing yang menjadi favorit kalian untuk dipelajari? Yuk mulai saat ini bersungguh-sungguhlah memepelajari bahasa asing tersebut.
Semoga artikel saya bermanafaat untuk Komapsianer yang membacanya ya! Dan tak lupa, tanggal 8 maret 2016 ini, bertepatan dengan hari Perempuan Internasional. Selamat untuk para Perempuan, semoga makin banyak yang berprestasi juga menginspirasi ya!
Salam Kompasiana,
Rachmah Dewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H