Mohon tunggu...
rachmah fitriyana
rachmah fitriyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa fakultas psikologi umm

indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Sistem Saraf

16 Juni 2021   23:09 Diperbarui: 8 Juli 2021   16:33 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

1. menerima rangsangan, ini dilakukan oleh organ indera pada tubuh kita.

2. meneruskan impuls saraf ke sistem saraf pusat, ini dilakukan oleh saraf sensorik.

3. mengolah rangsangan untuk menentukkan tanggapan, ini dilakukan oleh sistem saraf pusat

4. meneruskan rangsangan dari sistem saraf pusat ke efektor, ini dilakukan oleh saraf motorik.

Karena kita sudah membahas mengenai cara kerja sistem saraf itu sendiri, apa saja komponen-komponen yang ada di sistem saraf dan apa saja fungsi saraf. Maka, kita bisa membahas lebih dalam mengenai bagaimana proses hubungan antara aktivitas fisik dengan sistem saraf bisa terjadi dan pembahasan ini akan membantu kita untuk memahami lebih dalam mengenai dua hubungan ini.

Sebelumnya, kita telah membahas bahwa untuk menanggapi suatu rangsangan, sistem saraf memerlukan tiga komponen yaitu, reseptor, konduktor, dan afektor agar nantinya bisa menghasilkan suatu gerakan tubuh atau aktivitas fisik. Jadi, begini cara kerjanya misalnya di suatu hari ketika ingin berangkat sekolah kita melihat ada genangan air di jalan lalu rangsangan ini akan diterima oleh reseptor pada indera mata kita, lalu selanjutnya rangsangan ini akan diteruskan oleh saraf sensorik ke saraf pusat, otak kita. Lalu oleh sistem saraf pusat ini informasi dari stimulus yang tadi kita dapatkan tersebut diolah untuk menentukkan suatu tanggapan yang tepat. Lalu setelah itu saraf motorik akan meneruskan hasil olahan informasi tersebut ke efektor, barulah di efektor ini gerakan tubuh terjadi dan tentunya gerakan ini adalah hasil dari pengolahan tanggapan yang tepat terhadap suatu stimulus yang diterima di sistem saraf pusat tadi. Tanggapan gerakan ini bisa berupa menghindari jalan yang ada genangan air tersebut.

Dan perlu teman-teman ketahui bahwa contoh diatas ini adalah gerakan sadar, karena gerakan itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu, gerakan sadar dan tidak sadar dan ini semua disebabkan karena suatu rangsangan (impuls). bedanya jika gerakan sadar itu adalah suatu gerakan yang disadari dan disengaja jadi ada proses pengolahan informasi dari suatu stimulus agar bisa menghasilkan tanggapan yang tepat dan disadari seperti contoh diatas dan proses gerakan sadar ini melalui proses yang Panjang. lalu kalo gerakan tidak sadar itu adalah gerakan yang tidak disengaja atau tidak disadari dan gerakan ini dihasilkan melalui jalan yang singkat tidak melalui otak seperti contoh gerakan sadar menghindari jalan yang ada genangan air pada paragraf sebelumnya.

Dari pembahasan-pembahasan diatas beserta contoh dari gerak tubuh atau aktivitas fisik itu sendiri teman-teman jadi pahamkan bahwa aktivitas fisik memiliki hubungan yang erat dengan sistem saraf, jika sistem saraf rusak maka gerakan tubuh atau aktivitas fisik tidak bisa dihasilkan. Karena sistem saraf inilah yang mengatur seluruh aktivitas tubuh, termasuk gerakan tubuh, baik itu disadari maupun tidak.

sebelum megakhiri pembahasan mengenai hubungan aktivitas fisik atau gerakan tubuh dengan sistem saraf ini. saya akan menambahkan bagaimana sih sudut pandang islam mengenai sistem saraf itu sendiri.

Jadi, di dalam al qur'an itu terdapat 6 ayat pada masing-masing surat yang berbeda yang membahas mengenai salah satu bagian otak yaitu, frontal lobe. Dan perlu diketahui frontal lobe ini tersusun dari neuron-neuron yang bergabung membentuk jaringan saraf yang membentuk frontal lobe itu sendiri. Tapi di dalam ayat tersebut frontal lobe ini tidak memakai kata frontal lobe tetapi, "naashiyah" yang berarti ubun-ubun. Dan dalam 6 ayat pada masing-masing surat yang berbeda tersebut ubun-ubun menjadi tolak ukur dari kecaman atas perbuatan buruk yang dilakukan yang melenceng dari aturan agama. Jadi disini seperti diibaratkan bahwa semua keputusan akan perbuatan buruk atau perilaku buruk itu karena dasar dari bagaimana ubun-ubun atau frontal lobe-nya bekerja.

Dan ini sesuai dengan penelitian bahwa frontal lobe itu memiliki fungsi sebagai pusat kendali dari seluruh keputusan, baik itu berupa perkataan ataupun perilaku, "bagian frontal lobe merupakan bagian yang istimewa dikarenakan apapun informasi yang masuk ke otak, maka sebelum memutuskan bagaimana respon tubuh kita maka terlebih dahulu dilaporkan ke otak frontal lobe. Sehingga bagian inilah yang paling bertanggung jawab terhadap perilaku manusia di dunia" (Miller, et al., 2002).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun