Mohon tunggu...
rachmah fitriyana
rachmah fitriyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa fakultas psikologi umm

indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Sistem Saraf

16 Juni 2021   23:09 Diperbarui: 8 Juli 2021   16:33 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-teman, perlu kita ketahui bersama bahwa aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh dalam bentuk apapun yang dihasilkan oleh otot-otot rangka dan menghasilkan pengeluaran tenaga dan energi. Lalu karena aktivitas fisik ini adalah Gerakan tubuh maka sudah bisa kita simpulkan bahwa aktivitas fisik ini menyelimuti seluruh proses aktivitas kehidupan manusia sehari-hari.

Lalu apa hubungannya aktivitas fisik ini dengan sistem saraf? Apa hubungannya gerakan tubuh dengan sistem saraf?

Jadi untuk membahas mengenai hubungan antara aktivitas fisik dengan sistem saraf teman-teman perlu tahu juga mengenai apa sih pengertian sistem saraf, selain kita mengetahui pengertian dari aktivitas fisik itu sendiri agar kita dapat mudah dalam memahami hubungannya.

Jadi, sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang bertugas dalam menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk didekteksi dan direspon oleh tubuh. Nah respon tubuh inilah yang bisa kita katakan sebagai Gerakan tubuh atau aktivitas fisik itu teman-teman dan intinya Sistem saraf ini bertugas mengendalikan seluruh aktivitas tubuh.

Wahh.. ternyata jika dilihat dari definisi sistem saraf itu sendiri ternyata memang ada hubungan antara aktivitas fisik dengan sistem saraf yah.. dan kita jadi paham mengapa dua hal ini saling berhubungan. Tapi, jika dibahas mengenai definisi sistem saraf itu saja teman-teman tidak akan cukup terbantu dalam memahami lebih dalam mengenai hubungan aktivitas tubuh dengan sistem saraf ini, bagaimana proses hubungan itu bisa terjadi dsb. Maka dari itu untuk membantu pemahaman lebih dalam lagi mengenai bagaimana hubungan antara aktivitas tubuh dengan sistem saraf bisa terjadi, maka kita harus tahu mengenai bagaimana cara kerja sistem saraf itu sendiri, apa saja komponen-komponen yang ada di sistem saraf, apa saja fungsi saraf. Dan tentunya semua pembahasan ini akan dibahas di paragraf-paragraf selanjutnya.

Sistem saraf ini bekerja dengan cara menerima dan meneruskan rangsangan ke pusat saraf, misalnya otak atau sumsum tulang belakang agar nantinya dapat menghasilkan suatu gerakan tubuh. Tapi ada tiga komponen yang harus dimiliki sistem saraf agar bisa menaggapi rangsangan (impuls) yaitu, reseptor, konduktor dan efektor.

Tiga komponen sistem saraf ini memiliki tugasnya sendiri-sendiri loh teman-teman dan tugas-tugas tersebut dapat dijabarkan seperti ini: 

A. Reseptor, ditugaskan untuk menerima rangsangan dan organ indera kita ditugaskan dalam hal ini. 

B. Konduktor, ditugaskan sebagai penghantar impuls ke pusat saraf dan ada juga yang membawa impuls dari pusat saraf. 

C. Efektor, ditugaskan untuk menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Lalu ada 2 Efektor yang paling penting dalam diri manusia yaitu kelenjar dan otot. Mengenai kelenjar, ada kelenjar endokrin dan eksokrin.

Lalu untuk fungsi dari sistem saraf itu sendiri ada 4:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun